PANGKALPINANG, LASPELA – Kasus Tuberculosis (TBC) masih menjadi fokus penanganan pemerintah, karena hingga saat ini kasus TBC merupakan kasus penyakit yang gampang menular.
TBC dapat menular dengan sering kontak fisik satu orang sakit ke orang yang sehat, terlebih jika orang tersebut mempunyai riwayat penyakit lain, maka akan meningkatkan kemungkinan tertularnya TBC.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang Widya Eva Sari mengatakan, dari 100 ribu penduduk Indonesia ada sekita 160 orang terinfeksi TBC.
“Sebagian orang yang telah terinfeksi bahkan tidak mendapat gejala dan sebagian lain mendapat gejala seperti demam, berkeringat diingin di malam hari, batuk dan penurunan berat badan, malah ada yang batuk-batuk dan mengeluarkan bercak darah,” tutur Widya saat membuka Pelatihan Petugas TBC dan Dokter, (19/6/2023).
Penyakit ini dapat menular dari udara, dari orang yang batuk dan droplet yang dilepaskan ke udara. “Pencegahan pertama TBC ialah cukup tidur, cukup makan dan menjaga pola hidup,” ujarnya.
Kota Pangkalpinang sendiri telah melakukan Terapi Pencegahan Tuberculosis (TPT). “Pada tahun 2022 sebanyak 20 orang telah mengikuti TPT selama 12 bulan,” katanya.
Sementara orang yang berisiko tinggi tertular TBC ialah, orang yang serumah dengan penderita TBC, orang dengan sakit HIV, kanker serta Balita. (dnd)