“Karena ternyata, revolusi industri 4.0 memakan korban manusia itu sendiri, dimana peran manusia digantikan oleh robot. Meskipun revolusi ini memang dirancang untuk meningkatkan produktifitas, efisiensi, presisi, volume dan lainnya,” ujarnya.
“Sementara pada era 5.0 akan dikembalikan lagi antara skill manusia dan teknologi yang akan berefek pada efisiensi, fleksibilitas, kontinyuitas, dan sustabilty,” terangnya.
Untuk itu, pihaknya menginginkan agar ke depan para mahasiswa ini memiliki kritis yang tinggi, antusias serta keinginan belajar yang kuat. Sehingga mampu menghadapi revolusi 5.0 dan menjadi bagian dari world citizen. (mah)
Leave a Reply