SUNGAILIAT, LASPELA – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Bangka Belitung (BKKBN Babel), menggelar acara gebyar pelayanan KB bulan Bhakti Ikatan Bidan Indonesia (IBI), dalam rangka International Day of The Midwife (IDM) serta Hari Ulang Tahun IBI ke-72 dan Pekan Imunisasi Dunia di Halaman Kantor Bupati Kabupaten Bangka, Jumat (9/7/2023).
Direktur Bina Kesehatan Reproduksi Safrina Salim, mengatakan program KB, program sosialisasi atau program bhakti sosial ini bukan hanya diselenggarakan sekali saja tapi ini akan menjadi agenda rutin, karena kedepan akan dihadapkan salah satu program dimana para bidan di seluruh Indonesia dalam satu hari akan menjaring sejuta akseptor.
“Ini merupakan salah satu program nasional jadi mari bersama-sama kita mendukung program ini. Termasuk program satu hari sejuta akseptor,” ujarnya.
Dia mengatakan gebyar pelayanan KB dalam rangka bulan Bhakti IBI tahun 2023 ini diharapkan dapat menjadi suatu strategi dalam program bangga kencana khususnya pelayanan KB di seluruh tingkatan wilayah, terutama sebagai bentuk pengabdian dari bidan dalam meningkatkan kesertaan ber-KB dan derajat kesehatan yang dapat diterima manfaatnya secara langsung oleh masyarakat.
“Secara umum, keberhasilan gebyar pelayanan KB dalam rangka bulan Bhakti IBI tahun 2023 sangat dipengaruhi oleh 4 (empat) faktor utama. Yaitu Komitmen yang kuat dari bidan disemua tingkatan baik di Kabupaten, Kecamatan, Desa dan kelurahan. Optimalisasi fasilitasi dan dukungan mitra kerja/stakeholders. Dan semangat serta dedikasi para pengelola program diseluruh tingkatan wilayah serta para petugas lini lapangan KB (PKB/PLKB), dan partisipasi aktif masyarakat,” ujarnya.
Dijelaskan Safrina, BKKBN merumuskan empat bidang program sebagai prioritas di tahun 2023. keempat program prioritas terdiri dari percepatan penurunan stunting, percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, optimalisasi kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB), dan program bangga kencana (pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana).
“Saat kita semua menjaring bagaimana bisa mencapai target stunting di 2024 nanti dapat turun di angka 14 persen, sehingga diharapkan peran dari semua pihak terkait untuk dapat menuntaskan masalah stunting ini,” katanya.
Dia menyebutkan, dalam upaya percepatan penurunan kematian Ibu dan percepatan penurunan stunting, jarak waktu kehamilan perempuan berpengaruh signifikan terhadap Prevalensi Stunting.
“Karena itu, BKKBN mendorong kaum perempuan untuk menjadi Akseptor KB pasca persalinan guna mengatur jarak kehamilan,” tuturnya.
Safrina juga mengatakan, kesehatan ibu merupakan tonggak dari kesehatan, keluarga. Ibu yang sehat melahirkan generasi penerus yang sehat pula, tenaga kesehatan khususnya Bidan merupakan perpanjangan tangan dari Pemerintah dalam bidang kesehatan yang bersentuhan langsung dengan kesehatan ibu dan anak.
“Semua itu termasuk kesehatan reproduksi wanita usia subur berkaitan dengan pemakaian alat kontrasepsi, BKKBN melaksanakan kemitraan dengan IBI, dalam rangka memperingati HUT IBI yang ke -72. Dengan tujuan meningkatkan kesertaan ber-KB pada pasangan usia subur dan meningkatkan KB pasca persalinan,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Bangka Syahbudin mengatakan pihaknya sangat mendukung dengan adanya program ini karena dapat lebih dirasakan manfaatnya sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup keluarga dan masyarakat.
Keluarga Berencana ini merupakan upaya peningkatan kepedulian masyarakat dalam mewujudkan keluarga yang bahagia dan sejahtera yang bertujuan membentuk keluarga kecil sesuai kekuatan sosial ekonomi dengan cara pengaturan kelahiran anak agar memperoleh keluarga yang harmonis.
“Program KB bukan hanya untuk membatasi kelahiran tetapi mengatur jumlah kelahiran agar mencapai kesejahteraan dalam hidup. Oleh karenanya pemerintah perlu mengintervensi pengaturan kelahiran tersebut dengan tidak mengurangi hak seseorang,” jelasnya.
Dia menambahkan, salah satu kegiatan yang akan dilaksanakan adalah kesertaan berKB, yang mana peran peran bidan sangatlah penting sebagai tenaga medis yang memiliki kompetensi pelayanan KB yang berkualitas.
“Kami mendorong para bidan yang tergabung di dalam Ikatan Bidan Indonesia (IDI) Babel untuk memberikan pelayanan KB yang maksimal, sehingga masyarakat dapat memperoleh KB yang terbaik,” tutupnya.(chu)