banner 728x90

Bantah Ada Indikasi Kecurangan, Kesbangpol Pilih Bunga karena Gigi

banner 468x60
FacebookTwitterWhatsAppLine

PANGKALPINANG, LASPELA – Badan Kesbangpol Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) membantah adanya kecurangan terkait hasil seleksi Paskibraka tingkat nasional di Bangka Belitung (Babel) yang kini sedang ramai diperbincangkan.

Sub Koordinator Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Babel, Yudiansyah, menegaskan, ini merupakan tahun pertama seleksi Paskibraka dilaksanakan oleh Kesbangpol di bawah naungan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Indonesia.

banner 325x300

“Kami membantah kalau adanya indikasi kecurangan dalam penentuan hasil seleksi tersebut, dan kami menganggap seleksi ini murni untuk mencari yang terbaik,”  katanya, Jumat (9/6/2023).

Dikatakan Yudi, dalam proses seleksi, penilaian PBB dilakukan tim seleksi sedangkan kepribadian ditentukan BPIP.

“Artinya kami tidak ada kepentingan, kami hanya melaksanakan tahapan seleksi saja, dan yang menentukan ketulusan calon paskibraka ini adalah BPIP RI,” tambahnya.

Diakui Yudi, untuk proses seleksi calon paskibraka tahun ini belum sempurna, karena sebelumnya tahapan seleksi ditangani oleh Disbudparkepora, akan tetapi mulai 2023 berganti kepada Kesbangpol.

“Baru di tahun ini kita (Kesbangpol) yang lakukan seleksi calon paskibraka, karena di tahun sebelumnya Disbudparkepora, sehingga pola-polanya masih belum sempurna,” ujarnya.

Saat disinggung apakah ada indikasi titipan untuk memilih Bunga menggantikan Sepvira, Yudi membantah tudingan tersebut. Menurutnya, dalam pemilihan ini tidak ada titipan pejabat atau lainnya.

Ia mengatakan kalau Bunga hanya orang biasa, ayahnya sudah meninggal dunia dan Ia berasal dari keluarga yang sederhana.

“Jadi sekali lagi saya tegaskan disini kalau tidak ada sama sekali titipan siapapun. Kita hanya ingin memberikan hasil terbaik dan tidak menunjukkan siapapun atau titipan siapapun,” tegasnya.

Dia menyebutkan, dari 28 paskibraka Babel yang lulus ke tingkat nasional hanya 4 orang, 2 laki-laki dan 2 perempuan. Namun, karena keterbatasan anggaran BPIP RI hanya minta usulan terbaik sehingga dilakukan tes lagi yakni medhical check-up.

“Ada tahapan medical check up di Rumah Sakit Umum dan RSJ, yang dinilai adalah kondisi gigi ada tidak gigi tanggal dan banyak tidak karang gigi. Dan masalah anak-anak ini pada gigi, keluar dari hasil itu, bingung juga mau pilih siapa, akhirnya dilihat dari aplikasi  Paskibraka. Nilai Bunga lebih tinggi dari Sepvira, baik dari psikotes, wawasan kebangsaan, PBB dan samapta, akhirnya ditetapkan seperti hasil itu,” jelasnya.(chu)

banner 325x300
banner 728x90
Exit mobile version