SUNGAILIAT, LASPELA — Wakil Bupati Bangka, Syahbudin turut menyoroti polemik soal gagalnya Sepvira siswi SMAN 1 Pemali menjadi calon pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) tingkat nasional, meski telah dinyatakan lulus seleksi.
Kendati mengaku belum mendapatkan informasi secara langsung dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol). Namun, ia mengatakan akan melakukan upaya maksimal.
“Laporan langsung dari Kesbangpol memang belum ada, makannya saya belum bisa berkomentar banyak. Tapi akan terus kita upayakan,” katanya, Kamis (8/6/2023).
Plt Bupati Bangka ini meminta agar Kesbangpol lebih proaktif, sehingga permasalahan ini tidak berlarut-larut dan melebar.
“Kita positive thingking dulu la, coba kita telusuri melalui Kesbangpol karena yang menaungi hal ini. Jadi nanti jelas apa persoalannya,” ucapnya.
Sementara itu, Plh Kesbangpol Kabupaten Bangka, M Nursi mengatakan akan melayangkan surat kepada Pj. Gubernur Kepulauan Bangka Belitung untuk memperjuangkan Sepvira.
Menurutnya, setelah mendapatkan informasi Sepvira batal mengikuti Paskibraka tingkat nasional, maka pihaknya langsung melakukan konfirmasi dan klarifikasi ke Kantor Kesbangpol Provinsi Bangka Belitung.
Dari hasil klarifikasi itu, pihaknya banyak menemukan kejanggalan, dimana diduga adanya intervensi dari Pengurus Paskibraka Indonesia (PPI) Kota Pangkalpinang untuk menaikkan peringkat 2 menjadi 1.
“Kita kemaren sudah mengklarifikasi ke Kesbangpol provinsi ternyata ada indikasi manipulasi hasil,” ujar Nursi.
Dikatakan Nursi, pihaknya akan membuat surat tertulis dalam pekan ini ke Pj. Gubernur Kepulauan Bangka Belitung agar dapat segera menindaklanjutinya, karena ada rekayasa data hasil.
“Masa kepribadian Sepvira 30, sementara Bunga 100, kan gak mungkin, mana ada tes kepribadian sampai 100, kecuali matematika. Selain itu tinggi dan berat badan Bunga itu kalau di kabupaten gak masuk,” bebernya. (mah)
