SUNGAILIAT, LASPELA — Sejak 1 hingga 8 Juni 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bangka telah mendata kurang lebih 5 ribu pelaku usaha pertanian di daerah itu.
Sensus Pertanian atau ST2023 ini bertujuan untuk menyajikan data struktur pertanian, terutama untuk unit-unit administrasi terkecil, yang dapat digunakan sebagai tolok ukur statistik pertanian saat ini.
Kepala BPS Bangka, Safitri mengatakan, para petugas sensus pertanian ini akan melakukan pendataan hingga 31 Juli 2023 mendatang, meskipun pada hari libur.
“Sampai hari ini hampir 5 ribu pelaku usaha pertanian (didata). Namun, yang kita data secara formal itu baru pak bupati dan pak wakil bupati. Memang durasinya agak lama karena pak wabup banyak memiliki sektor-sektor pertanian. Rencananya besok kita juga akan ke Merawang untuk mendata pak ketua DPRD,” kata Safitri, Kamis (8/6/2023).
Dalam prosesnya, ST2023 mencakup tujuh subsektor, yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, dan jasa pertanian. Nantinya, kata Safitri, data hasil ST2023 ini diharapkan dapat menjawab isu strategis terkini di sektor pertanian sampai wilayah terkecil.
“Dan yang terpenting, data ini diharapkan mampu menjadi rujukan dalam penyusunan kebijakan strategis sektor pertanian, sehingga meningkatkan kualitas desain kebijakan yang diformulasikan,” katanya.
Dukungan ST2023 ini juga disampaikan oleh Wakil Bupati Bangka Syahbudin. Hal ini agar sensus ini betul-betul menghasilkan data yang akurat, terkini, dan terpercaya.
“Sensus pertanian ini untuk mengantisipasi krisis pangan, termasuk juga mengetahui apa yang ditanam oleh para petani kita, kemudian berapa banyak produktifitas dari pertanian itu sendiri. Sehingga, pemerintah sudah punya gambaran terhadap potensi hasil pertanian ini,” kata Syahbudin usai dilakukan pendataan. (mah)