Pemkab Bangka Tengah Bentuk Jejaring Skrining Layak Hamil ANC dan Stunting

Rapat pembentukan dan evaluasi jejaring skrining layak hamil, ANC (Antenatal Care) dan stunting di Ruang Diklat BKPSDMD Kabupaten Bangka Tengah, Selasa (6/6/2023). (Foto: Jon Piter)

KOBA, LASPELA– Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah menggelar rapat pembentukan dan evaluasi jejaring skrining layak hamil, ANC (Antenatal Care) dan stunting, bertempat di Ruang Diklat BKPSDMD Kabupaten Bangka Tengah, Selasa (6/6/2023).

Sekretaris Daerah Bangka Tengah, Sugianto mengatakan  kegiatan yang diikuti oleh perwakilan dari kecamatan dan puskesmas tersebut bertujuan untuk membangun jejaring identifikasi yang lebih kuat di bawah naungan Dinas Kesehatan Bangka Tengah.

Ia mengatakan bahwa permasalahan gizi berdampak serius terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), terutama masalah stunting dan wasting pada balita serta masalah anemia dan Kurang Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil.

“Saya yakin orang-orang hebat kita di lapangan lebih giat melakukan pencegahan dan pengentasan stunting,” kata Sugianto.

Ia mengatakan bahwa diperlukan suatu indikator untuk mengetahui besaran masalah kesehatan ibu yaitu Angka Kematian Ibu (AKI), dimana AKI di Kabupaten Bangka Tengah tahun 2022 sebanyak 7 kasus kematian dari 3.291 kelahiran hidup.

“Angka tersebut mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2021 yakni 6 kasus kematian ibu,” katanya.

Ia juga mengatakan bahwa permasalahan stunting masih menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi pemerintah, data stunting Bangka Tengah tahun 2019 sebesar 5,47 persen, tahun 2020 sebesar 5,11 persen, tahun 2021 sebesar 3,31 persen, dan tahun 2022 sebesar 2,82 persen.

“Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting,” katanya.

Sugianto mengatakan bahwa perlu adanya mekanisme dalam skrining layak hamil dan skrining stunting oleh rumah sakit dan puskesmas hingga posyandu sebagai ujung tombak dalam melakukan penanganan tindakan kedokteran dan medis lainnya.

“Sehubungan dengan hal tersebut maka peran stakeholder sangat lah penting untuk upaya penurunan AKI dan stunting di Bangka Tengah,” katanya.

“Semoga melalui kegiatan ini kita bisa membentuk tim jejaring skrining layak hamil dan stunting serta terbentuknya alur rujukan dan jejaring antara Fasyankes dalam penanganan stunting,” kata Sugianto. (Jon)

Leave a Reply