Bertahan 20 Tahun, Warung Makan Ibu Sol Terus Eksis dan Makin Berkembang setelah Jadi Mitra Binaan PT Timah Tbk

PANGKALPINANG, LASPELA – Makanan khas Bangka memang selalu menggugah selera, tak heran peluang usaha kuliner masakan khas bangka cukup menjanjikan. Bahkan saat ini menjamur usaha rumah makan khas Bangka.

Salah satu mitra binaan PT Timah Tbk yang turut menangkap peluang ini ialah Pansul warga Kampung Melayu Kota Pangkalpinang ini telah 20 tahun menjalani usaha rumah makan khas Bangka atau yang dikenal dengan ‘Warung Makan Ibu Sol’ yang terletak di Jalan Kampung Melayu, Bukit Merapin.

Pansul menceritakan Ia memulai usaha rumah di kediamannya ini sejak tahun 2003 silam. Mereka menyediakan berbagai menu makanan khas bangka terutama lauk pauk. Usaha yang dijalani ini bahkan telah diwariskan secara turun temurun ke anak-anaknya.

“Dulu belum banyak warung makan yang jual makanan khas Bangka. Kami melihat itu sebagai peluang apalagi dulu banyak karyawan kapal Timah yang orang Bangka dan suka makan di sini. Kebetulan saya dan istri juga orang Bangka,” katanya saat ditemui, Jumat (2/6/2023).

Memang tak mudah kata dia bisa mempertahankan usaha ini, namun dengan cita rasa yang khas membuat mereka tak ditinggalkan para pelanggan. Selain itu, masakan khas Bangka yang tersedia semakin banyak jenisnya.

Dalam satu hari kata dia mereka setidaknya menyajikan sekitar 40 jenis makanan yang bisa dipilih pembeli. Jenis makanannya pun beragam seperti lempah darat keladi, lempah katis, lempah kuning ikan dan ayam, sayur mayur seperti terong dan lainnya.

“Alhamdulilah usahanya masih bisa bertahan dan sekarang anak yang menjalankan. Anak-anak saya juga beberapa buka warung makan selain di sini ada yang di Lubuk, di Air Itam dan tidak jauh dari sini juga ada. Jadi ini sudah semacam usaha keluarga juga,” katanya.

Untuk mengembangkan usahanya ini, dirinya juga memanfaatkan program Pendananaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) PT Timah Tbk. Sehingga usahanya semakin berkembang.

Menurutnya, dana yang diperoleh dari program PUMK mereka gunakan untuk membeli peralatan usaha seperti kompor, baskom, kuali dan lainnya.

“Saya memanfaatkan pinjaman modal dari PT Timah Tbk ini untuk beli alat-alat karena kan kalau kompor, baskom itu kalau dipakai terus menerus rusak. Jadi dana itu saya gunakan untuk beli perlengkapan ini. Sebagian lagi untuk mengembangkan usaha baru jualan ayam,” ucapnya.

Saat ini, mereka juga menerima pesanan catering dan nasi kotak. Bagi pelanggan yang ingin makan di tempat juga mereka menyediakan tempat. Tapi umumnya, banyak pelanggan yang memilih untuk dibungkus.

Meski tetap mengutamakan kualitas rasa makanan, harga yang ditawarkan di warung makan mereka juga terbilang terjangkau.

“Makanan yang dijual ini makanan yang kami masak jadi baru terus, di sini mulai masak itu subuh. Jadi makanan baru dan masih segar. Ada tiga orang yang bantu kerja di warung makan ini,” katanya.

Bagi dia program PUMK PT Timah Tbk sangat membantu para pelaku usaha seperti mereka. Sehingga bisa terus mempertahankan dan mengembangkan usahanya.

“Sangat membantu sekali program ini, karena jasa administrasinya ringan. Terus banyak kemudahan juga kalau kita mau pinjam. Semoga program ini terus berlanjut jadi banyak pelaku usaha lainnya bisa memanfaatkan program ini,” ucapnya. (ril/chu)