BPJ: Membangun Peradaban Perlu Kapasitas dan Keterampilan

 

MERAWANG, LASPELA — Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Bambang Patijaya mengatakan bahwa dalam membangun peradaban diperlukan keterampilan dan kapasitas diri.

Hal itu disampaikannya langsung saat mengisi seminar di Universitas Bangka Belitung (UBB) dengan mengusung tema ‘Peran pemuda sebagai pencetak peradaban dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila’, Kamis (1/6/2023).

“Kalian (mahasiswa) semua sebagai pencetak peradaban kuncinya adalah punya kapasitas atau skill. Kalau tidak, mohon maaf hanya akan menjadi sampah peradaban. Apalagi mereka dengan pola pikir yang sempit, tidak nasionalistik serta kecerdasan terbatas maka akan menjadi orang yang sensitif dan suka menggunjing,” kata Bambang.

Terlebih lagi, Bambang menyebut rentang pada 2035 hingga 2045 Indonesia akan mendapatkan bonus demografi. Dimana pada tahun itu jumlah angkatan usia produktif lebih besar daripada usia yang tidak produktif.

“Lalu siapa yang akan ambil bagian usia produktif ini? tentunya adik-adik mahasiswa ini kan,” ujarnya.

Untuk itu, tegas BPJ sapaan akrabnya, perlunya peningkatan, membina serta pengembangan kapasitas diri masing-masing, baik melalui pelatihan-pelatihan, seminar dan lainnya.

“Salah satu keistimewaan pemuda adalah boleh salah, karena yang dipentingkan saat ini bukan hasil tapi proses. Try and eror. Beda halnya jika kalian sudah masuk dunia kerja, yang dipentingkan adalah hasilnya,” jelasnya.

“Makannya, persiapkan diri kalian mulai dari sekarang, kembangkan terus kapasitas, buka wawasan seluas-luasnya agar tidak ketinggalan,” tambahnya.

Hal penting lainnya, BPJ juga meminta kepada para mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan bahasa asing, baik bahasa Inggris, Arab, Mandarin, Jerman dan Perancis.

“Perlu diingat, ini adalah zaman globalisasi. Kalian minimal punya kemampuan satu bahasa asing. Karena melalui bahasa itu bagaimana kita berkomunikasi dua arah,” imbaunya. (mah)