Peringati Hari Literasi, Siswa dan Guru Sekolah Alam Bangka Belitung Hasilkan Puluhan Buku

PANGKALPINANG, LASPELA — Sekolah Alam Bangka Belitung (SABB) sukses melaksanakan literasi fair di tahun 2023, beberapa waktu lalu. Literasi fair ini adalah kali yang kedua diadakan di sekolah alam setelah tahun 2017.

Direktur KBM Sekolah Alam Bangka Belitung,  Saptia Dian Novrika membuka acara yang dimulai dari penampilan dari siswa-siswa di sekolah alam lalu dilanjutkan dengan bedah buku sejarah oleh sejarawan yang juga penulis banyak buku sejarah, Akhmad Elvian.

Di saat yang bersamaan, siswa TK baik dari SABB juga sekolah-sekolah dari luar menyemarakkan hari literasi dengan mendengarkan dongeng yang dibawakan oleh Bunda Desri dari kampung dongeng Pangkalpinang. Setelahnya mereka mewarnai yang disponsori oleh faber castell juga kampung inggris.

Literasi fair ini dilaksanakan juga dalam rangka memperingati hari buku nasional yang diperingati setiap tanggal 17 Mei. Rangkaian acara dibuat sedemikian rupa agar dapat dinikmati oleh semua kalangan yang ada di SABB. TK dan SD kelas 1 juga 2 dengan lomba mewarnai dan mendengarkan dongeng. SD dan SMP dengan kegiatan bedah buku. Dan orang tua, guru, juga masyarakat umum mendapatkan pelatihan membaca nyaring. Kegiatan ini tak lepas dari dukungan Gramedia dan juga Morinaga.

“Tujuan dilaksanakan literasi fair dilatar belakangi oleh minimnya minat baca di Indonesia. Berangkat dari hal ini, maka sekolah mengajak guru-guru sebagai tombak pertama pendidikan di lapangan untuk sadar akan literasi dengan cara membuat buku,” kata Saptia Dian Novrika.

Dengan membuat buku, lanjutanya, maka seseorang akan mulai terbiasa untuk berpikir, mencontoh para ulama-ulama terdahulu yang mencatat ilmunya, dan sebagai amal jariah. Setelahnya barulah para guru mengajak anak didiknya untuk membuat buku. Maka, guru sebagai teladan dan contoh sangat diutamakan dalam hal ini.

Proses pembuatan buku di sekolah, dirintis dari adanya pelajaran literasi yang ada di sekolah. Dan hal ini adalah bagian dari kurikulum yang diterapkan di Sekolah Alam Bangka Belitung. Ada 4 literasi yang diterapkan, literasi religion, reading, writing, dan arithmetic. Setelah siswa mulai terbiasa dengan literasi, barulah siswa diajak untuk membuat buku. Dan ternyata, disambut dengan semangat oleh para siswa.

Buku-buku yang dihasilkan juga beragam, ada yang berupa komik, ensiklopedia, novel, craft, resep, ice breaking, quote, dan masih banyak ragam jenisnya. Bahkan siswa berkebutuhan khusus juga ikut terlibat untuk membuat buku, salah satunya adalah Bang Ali penyandang  Autis berhasil menghasilkan 3 buku solo.

Pada saat Literasi Fair yang pertama digelar, SABB menghasilkan sekitar 40 buah buku yang dibuat oleh siswa, dan fasilitator (guru).  Sedangkan di Literasi Fair kali ini 30 buah buku.(rell)