TOBOALI, LASPELA – Sejumlah harta para pejabat negara saat ini terus jadi sorotan publik, termasuk pejabat di Provinsi Bangka Belitung (Babel). Sorotan tersebut lantaran keluarga pejabat kerap mengumbar harta kekayaan di media sosial atau sering disebut flexing.
Baru-baru ini, masyarakat Babel sempat dihebohkan aksi flexing istri Wali Kota Pangkalpinang lantaran memamerkan harga tas “mewah” di media sosial yang berujung pemanggilan undangan klarifikasi oleh KPK terhadap Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil atau Molen.
Tak hanya itu, harta Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid juga jadi sorotan lantaran sejak dilantik jadi Bupati pada Februari 2021 silam, hartanya naik pesat dari sebelumnya sewaktu mengemban sebagai wakil bupati Basel periode 2015-2020.
Kini, harta pejabat eksekutif Pemerintah Kabupaten Basel yakni sekretaris daerah Eddy Supriadi juga tidak luput dari sorotan publik. Berdasarkan data dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK RI periode 2022, harta kekayaan mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang itu mencapai Rp 2,4 miliar tepatnya Rp 2.443.031.312.
Saat dikonfirmasi Senin (22/5/2023) malam, Eddy tidak menampik data LHKPN 2022 dari KPK RI itu sudah valid. “Iya valid,” jawabnya singkat.
Adapun angka kekayaan milik Eddy berdasarkan data dari LHKPN tahun 2021 saat menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang Rp 2.316.531.312 artinya bertambah Rp126 juta di tahun 2022.
Untuk harta kekayaan Eddy didominasi dari kekayaan tanah dan bangunan hasil sendiri berjumlah lima item sebidang tanah yang tembus di angka Rp2.175.000.000. Salah satunya sebidang tanah di Kota Bandung Rp 1.010.000.000 dan empat lainnya di Kabupaten Basel senilai Rp 55 juta, Rp 455 juta, Rp105 juta dan Rp 550 juta.
Sementara untuk alat transportasi dan mesin Rp 177 juta. Harta bergerak lainnya Rp 78,5 juta. Kas dan setara kas Rp 442 juta. Eddy juga terdapat utang senilai Rp 430 juta. Adapun total harta kekayaan bersih Eddy tercatat sebesar Rp 2.443.031.312. (Pra)
