PANGKALPINANG, LASPELA – Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), melaunching Sekolah Lansia (Selabat) Mentari di Kampung KB, Rusunawa Kelurahan Ketapang, Kecamatan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang, Senin (15/5/2023).
Inspektur Utama BKKBN, Ari Dwikora Tono mengatakan sekolah lansia ini sebagai wujud kepedulian pemerintah daerah dalam memberdayakan lansia di daerah.
“Sekolah lansia menjadi wadah pembelajaran bagi lansia, terutama yang masih potensial dalam keluarga dan masyarakat untuk mewujudkan lansia yang smart, sehat, mandiri, aktif, produktif, dan bermartabat,” ujarnya.
Dia menyebutkan, saat ini perkembangan lansia cukup meningkat setiap tahun sehingga usia harapan hidup juga terus meningkat.
“Untuk itu pemerintah pusat dan daerah menempatkan kebijakan pembangunan keluarga melalui ketahanan dan kesejahteraan keluarga dan kebijakan ini dilakukan dengan pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga agar berguna bagi masyarakat dan berperan bagi kehidupan keluarga dan masyarakat,” jelasnya.
Lanjutnya, dalam upaya meningkatkan pengembangan program lanjut usia, melalui pembentukan sekolah lansia di kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) di seluruh Indonesia dalam mewujudkan lansia tangguh yang smart.
“Mari kita tingkatkan koordinasi dan saling bersinergi, sehingga BKKBN dapat melaksanakan seluruh program dan kegiatan prioritasnya secara lebih terarah, efektif, efisien, akuntabel dan langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ajaknya.
Disampaikan Ari, untuk sekolah lansia ini sudah tersebar di seluruh provinsi, dan untuk di Babel baru di Kota Pangkalpinang.
“Kita berharap untuk kabupaten lain yang ada di Provinsi Babel ini segera menyusul,” harapnya.
Menurut Ari, menuju era penduduk menua karena jumlah penduduk lansia hampir mencapai 10 persen sehingga BKKBN gencar dalam pembangunan kesehatan dan sosial ekonomi.
“Berbagai kebijakan kita wujudkan karena lansia yang smart perlu terus di edukasi agar mereka mandiri dan berinovasi. Mari kita berdayakan lansia sehingga tidak menjadi beban keluarga dan masyarakat,” ungkapnya.
Dia menambahkan, sekolah lansia mencanangkan program 7 dimensi yang dituangkan dalam buku panduan agar lansia tangguh, spiritual, fisik, emosional, intelektual sosial kemasyarakatan, profesional dan lingkungan.
Buku panduan untuk sekolah lansia sebagai tindaklanjut dari kesepakatan bersama antara BKKBN dengan Yayasan Indonesia Ramah Lansia. Berdasarkan data BPS sensus 2020 jumlah lansia ada 26,42 juta jiwa atau 9,92 persen dari seluruh jumlah penduduk Indonesia.
“Besar harapan kami acara ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua, pada umumnya dan lansia pada khususnya. semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat dan hidayahnya,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Fazar Supriyadi Sentosa menyampaikan pada sekolah lansia ini ada tujuh kader yang ditempatkan.
“Tentu tujuh kader ini sangat berpengalaman untuk memberi pembinaan kepada lansia agar sekolah lansia semakin maju,” ujarnya.
Fazar mengatakan, untuk sekolah lansia ini pertama di Babel. Dan secara bertahap akan disusul satu kabupaten satu sekolah lansia.
“Untuk siswa sekolah lansia yang ada di Mentari di Kampung KB, Rusunawa Kelurahan Ketapang ini sekitar 20 orang. Kita berharap dengan adanya sekolah ini para lansia bahagia, umur lebih panjang, dan tentunya lebih produktif,” tutupnya.(chu)