banner 728x90

Penyakit Sifilis di Indonesia ‘Meroket’, Dinkes Bangka Klaim Cuma Temukan Satu Kasus

* Bisa Menular kepada Anak

banner 468x60
FacebookTwitterWhatsAppLine

SUNGAILIAT, LASPELA — Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangka mencatat kasus Sifilis atau raja singa pada 2023 hanya satu kasus. Jumlah ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai dua kasus.

Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi yang terjadi secara nasional, Kementerian Kesehatan mencatat dalam empat tahun terakhir, terjadi lonjakan kasus sebesar 70 persen meningkat tiap tahunnya di Indonesia. Akan tetapi, hanya 41 persen dari penderitanya yang menjalani perawatan.

banner 325x300

Meningkatnya penderita penyakit kelamin ini salah satu penyebabnya adalah perilaku seks berisiko yang dilakukan orang dewasa misalnya melalui seks oral atau seks anal.

Kadinkes Bangka, dr Then Suyanti mengatakan bahwa penyakit ini disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum yang muncul karena perilaku seksual, misalnya melakukan hubungan seksual oral dan anal.

Parahnya lagi, Sifilis ini tak hanya dialami oleh orang dewasa, tetapi juga oleh anak-anak yang ditularkan dari orang tuanya. Penularan penyakit ini terjadi dari ibu saat hamil dan melahirkan.

Namun demikian, kata Then, Sifilis bisa dicegah dengan tidak melakukan kontak seksual berisiko, menggunakan alat kontrasepsi saat berhubungan seksual, dan selalu melakukan skrining pada pasangan yang akan menikah dan ibu hamil.

“Bagi ibu hamil penderita sifilis, diharapkan segera mengkonsultasikan kondisi janin kepada dokter agar bayi dalam kandungan mendapatkan pengobatan untuk menurunkan kemungkinan terinfeksi,” jelasnya.

Kata dr Then, Sifilis biasanya ditandai dengan area kelamin yang gatal dan luka. Sehingga, pada infeksi primer dan sekunder, penggunaan antibiotik penisilin menjadi pilihan utama.

“Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan dan tes alergi sebelum pengobatan diberikan,” katanya.

Untuk antisipasi pencegahan, pihaknya melalui bidang promosi kesehatan (Promkes) Dinkes Bangka juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai hal tersebut.

Secara nasional, dalam kurun waktu lima tahun terakhir kasus Sifilis meningkat hingga 70 persen. Dimana pada 2018, tercatat kasus sifilis terdeteksi sebanyak 12.484 orang. Jumlah tersebut mengalami peningkatan pada tahun 2022, menjadi 20.783 kasus. (mah)

banner 325x300
banner 728x90
Exit mobile version