Banjir Bikin Resah, Masyarakat Pertanyakan Kerja Pemerintah

PANGKALPINANG, LASPELA – Diguyur hujan lebat selama 1 jam, tadi siang, Kota Pangkalpinang kembali tergenang air terutama pada titik-titik langganan terjadinya genangan air, wilayah genangan air terjadi pada sekitaran Bukit Sari, Jalan Balai hingga Jalan Pelipur.

Masyarakat pada wilayah itu terlihat sedang membersihkan rumahnya dari genangan air yang masuk, meski genangan air ini akan surut dalam waktu yang tidak lama, tapi tetap saja masuknya air membuat warga di Bukit Sari kerepotan.

Salah satunya Anita, warga Bukit Sari ini sudah sangat gerah dengan rutinitas  dirinya membersihkan rumah ketika hujan lebat.
“Udah gerah dan bosen  tiap kali hujan selalu seperti ini, nguras air dari dalam rumah akibat hujan,” keluhnya.

Sudah sejak 2016 genangan air selalu masuk ke rumahnya, tidak sedikit sampah yang masuk ke rumahnya bersamaan dengan air yang masuk.

“Apalagi kalau hujan lebat malam-malam itu waspada sekali takutnya ada ular masuk,” tuturnya.

Sementara Rio, yang kerap berlalu lintas di Jalan Balai menuntut kerja pemerintah yang selama ini tega melihat masyarakat kebanjiran. “Gak tahu sebenarnya pemerintah itu  kerjannya apa, janji hanya sekedar janji, tapi eksekusinya tidak terasa sampai ke kami,” ketusya.

Warga Air Itam ini juga mengaku tidak mempunyai harapan lebih ke Pemerintah. Ia pesimis kondisi ini dapat diselesaikan..

“Sebenarnya ini mengganggu jalan saya ke tempat kerja, tapi yah sudahlah saya tidak punya harapan apapun ke pemerintah terkait ini,” tuturnya.

Sementara upaya Pemerintah Kota Pangkalpinang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (PUPR) untuk menangani banjir ini ialah normalisasi saluran-saluran, hingga pembangunan kolam retensi di Bukit Nyatoh dan utamanya di Linggarjati dan pengadaan mobil pump. Tetapi sejauh ini, banjir masih menjadi langganan di beberapa titik di Kota Pangkalpinang.(dnd)