PANGKALPINANG, LASPELA – Tradisi Bukek Puaso Enem atau berbuka puasa enam adalah tradisi melekat di masyarakat Melayu Bangka dalam merayakan puasa syawal yang dijalankan selama 6 hari. Tradisi turun temurun ini menjadi kebudayaan yang harus dilestarikan.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang menggelar sosialisasi pelestarian Bukek Puasa Enem (6) yang digelar di salah satu hotel di Kota Pangkalpinang, Jumat (5/5/2023).
Bukek Puaso Enem sendiri adalah tradisi yang diadaptasi dari syariat Islam dengan ciri khas makan bersama dengan menu yang dihidangkan di dulang atau nganggung. Dalam kegiatan ini, juga dihadiri penceramah agama serta pihak terkait lainnya.
Sosialisasi ini dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pangkalpinang, Mie Go didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang, Erwandy.
Mie Go mengatakan Pemerintah Kota Pangkalpinang telah melakukan pendataan objek pemajuan kebudayaan yang melibatkan seluruh komponen kebudayaan di Kota Pangkalpinang.
“Sebagai komitmen Pemerintah Kota Pangkalpinang dalam upaya pelestarian budaya daerah sebagaimana diatur dalam UU 5 2017 tentang pemajuan kebudayaan,” tuturnya.
Dalam melakukan upaya pelestarian ini, Pemerintah Kota Pangkalpinang dibantu oleh Majlis Tinggi Karapatan Adat Negeri (MTKAN) dan Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Pangkalpinang. “Kami sudah bekerja sama dengan MTKAN untuk melakukan launching mini upaya pelestarian, sub objek pemajuaj kebudayaan ritus, yaitu Ngerabun Pusaka dan sub objek pemajuan kebudayaan adat istiadat Ngarak Penganten Sunat,” katanya.
Ia berharap, kegiatan kebudayaan dapat dilestarikan dan dapat dibudayakan secara turun temurun.
“Mudah-mudahan juga Ngerabun Pusaka dan Ngarak Penganten Sunat dapat digelar secara besar-besaran sehingga dapat menjual untuk tujuan pariwisata,” tuturnya.(dnd)
Leave a Reply