PANGKALPINANG, LASPELA — Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Suganda Pandapotan Pasaribu mengingatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel untuk kreatif dalam memaksimalkan serapan Anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) tahun 2023.
“Untuk meningkatkan serapan APBD ini, kita berharap kepada OPD di lingkup Pemprov Babel harus lebih kreatif, jangan hanya menunggu tetapi kita harus menjemput bola,” ujar Suganda, saat membuka Rapat Evaluasi APBD 2022 dan 2023 serta Paparan Hasil Rencana Kerja Perangkat Daerah Provinsi Babel yang digelar secara tertutup, di Rumah Dinas Gubernur, Rabu (3/5/2023).
Suganda berharap, di tahun 2023 ini serapan anggaran dapat maksimal, mengingat pada tahun 2022 yang lalu, dari sisi penyerapan anggaran, Provinsi Bangka Belitung menjadi urutan ke-33 dari 34 Provinsi, hal ini berarti penyerapan Babel sangat rendah.
“Tentu kita berharap tahun ini serapan anggaran kita meningkat, guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Negeri Serumpun Sebalai itu,” ungkapnya.
Diakui Suganda, tentu banyak faktor yang menjadi penyebab, karena ketakutan untuk mengeksekusi. Akan tetapi ini yang harus segera di atasi agar di tahun 2023 penyerapan anggaran Babel dapat jauh lebih baik.
“Hal ini tentu harus kita evaluasi, tiap Kepala OPD maupun pejabatnya saya minta untuk memaparkan kendala tahun lalu, solusi dan progres untuk sekarang ini. Dan secara teknis silahkan nanti mereka berkonsultasi,” ucapnya.
Ia menyebutkan, untuk beberapa OPD yang penyerapan anggarannya masih rendah agar bisa memacu kinerja agar dana yang ada dapat seluruhnya dikucurkan untuk menggerakkan ekonomi di masyarakat.
“Mari bersama-sama kita merubah mindset, jangan sampai ini terlambat, jika ada kegiatan segera laksanakan jangan tunggu lama, hal ini agar manfaatnya dapat cepat di rasakan masyarakat, sehingga penyerapan anggaran pun cepat terealisasikan,” jelasnya.
Dia menambahkan, kepala OPD ketika ada permasalahan tidak boleh berhenti tapi harus segera mencari solusi.
“Jadi kita selalu cari solusi dengan tidak menabrak aturan-aturan yang ada. Apalagi namanya anggaran tidak boleh main-main satu rupiah pun tidak boleh,” tutupnya.(chu)
