PANGKALPINANG, LASPELA — Alobi Foundation mencatat sejak satu tahun terakhir, banyak satwa liar dilindungi yang masuk ke pemukiman warga. Hal ini dipicu lantaran habitatnya terancam oleh lingkungan yang tak lagi bersahabat bagi satwa liar.
Ketua Alobi Foundation, Langka Sani menyayangkan kondisi lingkungan banyak yang rusak sehingga membuat satwa liar mencari tempat lain dan akhirnya masuk ke pemukiman penduduk.
“Seperti kemarin Alobi Foundation menerima laporan dari masyarakat Desa Terak, Bangka Tengah ada satu ekor satwa liar dilindungi yaitu kukang Bangka atau nycticebus bancanus yang masuk ke rumah warga dan masyarakat langsung mengamankannya dan menyerahkannya ke Alobi Foundation dan BKSDA Sumsel,” kata Langka, kemarin.
Ini menambahkan daftar satwa liar yang masuk ke pemukiman warga yang dalam kurun 1 tahun terakhir. Salah satu penyebab utamanya adalah satwa liar di Pulau Bangka Belitung telah kehilangan habitatnya.
“Jika dibiarkan ini akan berdampak buruk kedepannya bagi nasib satwa liar Babel, apabila tidak mengambil langkah-langkah penyelamatan,” ujarnya.
Langka menambahkan, saat Ini kukang malang tersebut sedang menjalani rehabilitasi di Pusat Penyelamatan Satwa Alobi Babel Kolong Reklamasi Timah Air Jangkang sebelum nanti dikembalikan ke habitatnya.
Untuk diketahui, Bangka memiliki spesies Kukang sendiri yaitu Nycticebus Bancanus yang harus dijaga populasi serta habitatnya, karena apabila mereka punah berarti species Kukang Bangka Nycticebus Bancanus telah punah di muka bumi ini.
“Kami sangat mengapresiasi atas kerjasamanya kepada masyarakat yang apabila menemukan satwa liar yang masuk ke rumah atau pemukiman warga dan langsung melaporkannya ke BKSDA Sumsel atau Alobi Foundation untuk diambil langkah penyelamatan. Karena kalau bukan kita siapa lagi yang harus menjaga kelestarian satwa liar Indonesia khusus nya satwa liar Bangka Belitung,” pungkasnya. (rell)