SUNGAILIAT, LASPELA — Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang, I Made Oka Astawa mengatakan, sebagian besar korban kecelakaan laut yang menelan korban jiwa karena tidak menggunakan alat keselamatan yang memadai, terutama life jacket (pelampung).
Oleh karena itu, I Made Oka Astawa meminta para awak kapal ataupun nelayan yang melakukan aktifitas di wilayah perairan, untuk selalu menyiapkan peralatan keselamatan yang lengkap.
“Kami minta bagi mereka yang melakukan aktifitas di wilayah perairan, baik para awak kapal yang bekerja di perusahaan-perusahaan, termasuk juga para nelayan yang memang mencari makan di laut untuk tetap menstanby-kan alat keselamatan di kapalnya masing-masing,” kata I Made, Kamis (13/4/2023).
Kata dia, sebagian besar para nelayan yang beraktifitas di laut sering mengandalkan peralatan keselamatan yang tradisional, seperti drum atau juga derigen-derigen.
“Para nelayan ini biasa menggunakan alat keselamatan seperti derigen, tapi itu semua tidak bisa menjamin. Kami sangat berharap alat keselamatan ini selalu ada atau stanby, ini penting sebagai safety dalam setiap beraktifitas di laut,” ujarnya.
Sementara Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Bangka Lukman mengatakan, sebenarnya alat keselamatan bagi para nelayan ini sudah diatur saat nelayan mengambil BBM sebelum turun ke laut atau keluarnya surat perintah berlayar (SPB).
“Karena mereka tidak akan bisa mendapatkan SPB ini jika tanpa adanya alat keselamatan seperti life jacket. Jadi ini bukan hanya sekedar surat berlayar, tapi keselamatan diutamakan,” kata Lukman.
Dia selalu mengimbau kepada para nelayan untuk selalu mempersiapkan life jacket ini, apalagi jika dalam cuaca yang kurang baik seperti pada November-hingga Februari setiap tahunnya.
“Ingat anak istri menunggu di rumah, utamakan keselamatan dalam menjalankan aktifitas melautnya, pergi selamat dan pulang pun InsyaAllah selamat sampai di rumah,” ucapnya. (mah)
