PANGKALPINANG, LASPELA – Rektor Universitas Bangka Belitung (UBB) Prof.Dr. Ibrahim mendukung salah satu program Penjabat (Pj) Gubernur Babel, Suganda Pandapotan Pasaribu dalam meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) di Bangka Belitung.
“Kami (UBB-red) siap mendukung dan menyambut gembira keinginan Pak Pj Gubernur untuk meningkatkan sumberdaya manusia (SDM) seperti APK di PT yang masih rendah,” ujarnya, Rabu (5/4/2023).
Dikatakan Ibrahim, rendahnya angka partisipasi kasar (APK) perguruan tinggi (PT) di Bangka Belitung (Babel) menjadi perhatian pihaknya.
APK di Babel terendah se-Indonesia pada tahun 2021, bahkan pada tahun 2022, angka APK justru turun. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bangka Belitung, APK Perguruan Tinggi di Babel tahun 2022 adalah 14,85 persen sedangkan pada tahun 2021 adalah 15,23 persen.
“Untuk itu kami siap bersinergi, siap untuk di undangan dan kami siap untuk berdiskusi bagaimana strategi untuk percepatan meningkatkan APK ini. Dan kami berharap ini segera direalisasikan,” ujarnya.
Ibrahim menyebutkan, program peningkatan APK ini merupakan program dari Pj sebelumnya terkait meningkatkan sdm.
“Dan kami berharap Pak Suganda bisa meneruskan program Pak Pj sebelumnya dengan memberikan dukungan beasiswa untuk putra-putri belajar di PT,” harapnya.
Selain itu, pihaknya juga berharap kepada Pemprov Babel memberikan dukungan program antik melalui dinas pendidikan, agar adanya sinergi antara dunia pendidikan di tingkat SMA, SMK, MA, dan Pendidikan Tinggi sehingga kedua unsur ini
bisa saling bersinergi mendapatkan calon-calon mahasiswa, karena biar bagaimana pun hilir nya di Perguruan Tinggi, tapi hulu nya ada di sekolah.
“Maka itu harus ada stressing terhadap dunia pendidikan di SMA/SMK supaya memastikan alumni mereka ini lanjut ke Perguruan Tinggi,” jelasnya.
Menurut Ibrahim, tantangan terbesar saat ini yakni merubah mindset atau pola pikir seseorang, jadi ada persoalan bahwa kemudahan mencari pendapatan di Babel ini sangat baik, dan tentu konsekuensinya akhirnya membuat anak-anak yang ingin kuliah mengalami demonifasi, karena mereka beranggapan kenapa harus kuliah tinggi kalau bisa menghasilkan uang.
“Sehingga mindset ini harus kita robah, selain itu yang menjadi permasalahan lainnya akses untuk ke masuk ke perguruan tinggi masih sangat terbatas, dimana masih terbatasnya jumlah prodi kita, jumlah kampus yang juga terbatas, sehingga akses terhadap pendidikan tinggi juga terbatas,” tuturnya.
Sebagai contoh di UBB melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) melakukan seleksi secara selektif dari 2.616 pelamar. Dan hanya 732 calon mahasiswa baru yang diterima di kampus UBB.
“Artinya ada sekitar 1.884 yang tidak tertampung di UBB, kemudian mungkin karna soal biaya juga menghindari masuk swasta, sehingga akhirnya mereka memilih untuk tidak kuliah. Artinya kampus pun di tuntut untuk menyiapkan dukungan berupa sebaran program studi, sehingga yang kami butuhkan dari pemda ini adalah mendorong Kemendikbud untuk memudahkan izin operasional prodi-prodi,” ungkapnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Babel, Suganda Pandapotan Pasaribu mengatakan bahwa dirinya siap melanjutkan program Pj gubernur sebelumnya yakni meningkatkan APK PT.
“Ini juga masuk dalam program saya, dan saya siap untuk melanjutkan program strategis dari gubernur atau pj sebelumnya, tentu kita akan menggandeng civitas perguruan tinggi untuk meningkatkan APK di Bangka Belitung,” tutupnya.(chu)