PANGKALPINANG, LASPELA – Dinas Sosial Kota Pangkalpinang melalui Satuan Bhakti Pekerja Sosial mempunyai dua program unggulan bagi para donatur dan juga bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan. Salah satunya Sukro, yakni Sukarela Rogoh Kocek dengan membeli pakaian preloved (barang bekas pakai yang dijual kembali dalam keadaan masih sangat baik dan layak) dengan harga suka-suka.
Koordinator Pelaksana Satuan Bhakti Pekerja Sosial, Muthia Nurani Suhandi mengatakan Sukro dan Semangat Berbagi (Semanggi) merupakan bentuk impelentasi dari Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 2015 terkait dengan dilarang memberikan uang dan barang kepada gelandangan, pengemis, anak jalanan.
Sukro sendiri ialah ialah bazar baju second dimana masyarakat yang ingin membeli bisa menentukan harganya sendiri, baju dan barang-barang preloved ini didapatkan dari masyarakat yang berdonasi.
“Jadi barang-barang ini semuanya dari donasi, sebelum kami menerima donasi ini kami tanya dulu, apakah mereka ikhlas, karena barang ini akan kami jual kembali, jika mereka ikhlas dan ridho maka kami terima,” katanya.
Program Semanggi dan Sukro ini buka dari pukul 13.00 wib hingga 17.00 dan hadir hingga tanggal 13 April 2023, stand Semanggi dan Sukro ini juga dibuka setiap harinya di Alun-Alun Taman Merdeka Kota Pangkalpinang.
Barang-barang donasi ini disortir, barang yang terbaik bisa dijual. “Jadi untuk barang-barang yang tidak layak maka tidak kami masukan ke barang yang masih layak digunakan,” ulasnya.
Begitupun untuk program Semanggi, wadah masyarakat untuk berbagi segala macam rupa, baik makanan, barang bahkan uang.
“Jadi Semanggi ini untuk para donatur yang biasa berbagi dari bentul terkecil sekalipun, atau barang bisa atau makanan bisa, semuanya kami tampung kemudian kami salurkan sesuai dengan kelurahan yang ada di Kota pangkalpinang,” ujarnya.
Hasil dari program Sukro dan Semanggi ini akan dikumpulkan menjadi satu dan disalurkan ke semua Kelurahan-kelurahan di Kota Pangkalpinang, sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya.
“Akan kita salurkan sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya, misalkan kelurahan satu membutuhkan sembako maka akan kita salurkan sembako, satunya lagi butuh Al-quran dan mukenah maka akan kita salurkan itu. Jadi bukan uang melainkan barang, karena kalau uang takutnya tidak merata dan takut kurang,” bebernya.
Sementara itu, puncak acara ini ialah pada tanggal 14 April 2023, dimana timnya akan bergerak menyalurkan bantuan yang sudah terkumpul untuk diberikan langsung kepada masyarakat.
Ia berharap dua program ini dapat lebih maju kedepannya, dan jangan hanya aktif saat Ramadan saja, namun juga di bulan-bulan lainnya. (dnd)
