SUNGAILIAT, LASPELA — Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) menargetkan empat ribu wirausaha baru di seluruh Indonesia setiap tahunnya.
Hal demikian disampaikan oleh Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Ni Nyoman Ambareny saat menhadiri seminar literasi digital bagi calon wirausaha baru di Gedung Serbaguna Kecamatan Bakam, Senin (27/3/2023).
“Ini menjadi program prioritas kami untuk mewujudkan wirausaha baru. Setiap tahun kami targetkan empat ribu (wirausaha baru) di seluruh Indonesia,” kata Ambareny.
Dikatakannya, Indonesia memiliki bonus demografi pada tahun 2020 hingga 2030, dimana pada rentang tahun itu penduduk Indonesia yang usia 15 sampai 64 tahun berjumlah 70 persen dari total penduduk yang mencapai 276 juta jiwa.
“Sehingga angkatan kerja akan semakin banyak. Untuk itu, kita perlu menumbuhkan wirausaha baru untuk menjadi pengusaha industri kecil dan menengah atau IKM,” jelasnya.
Dalam berwirausaha, kata dia, harus memiliki modal. Bukan hanya modal uang namun modal lainnya seperti niat, komitmen yang kuat, kejujuran, kedisplinan, ulet dan tekun juga perlu dimiliki oleh setiap wirausahawan.
“Karena menjadi wirausaha itu tidak gampang. Oleh karena itu, melalui kegiatan seminar ini akan membuka wawasan dan ide di bidang wirausaha dan memotivasi untuk berwirausaha. Jadi nanti akan muncul ide-ide baru untuk membuka usaha,” bebernya.
Selain itu, untuk mendorong populasi wirausaha baru, Kemenperin juga memiliki beberapa program diantaranya, pelatihan atau pendampingan, bimbingan teknis, sertifikasi halal dan juga bantuan peralatan mesin produksi.
“Tapi bapak dan ibu harus berkelompok, minimal lima IKM. Dan juga harus membuat proposal yang diketahui oleh kepala dinas setempat, kemudian dikirim ke pusat. Nanti kami akan seleksi dan disesuaikan kebutuhan,” tandasnya.
Tak hanya itu, bagi pelaku IKM yang memiliki produk dan kemasan yang bagus akan diikutsertakan pameran baik di level nasional maupun internasional.
“Biasanya kalau sudah ikut pameran nasional dan internasional produknya sudah bagus. Kemarin juga ada 11 IKM yang ikut ke Jerman, karena finishing produknya sudah mantap,” tutupnya. (mah)
