pPANGKALPINANG, LASPELA— General Manager (GM) PT. Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Wilayah (PLN UIW) Bangka Belitung (Babel), Arjun Karim mengakui pihaknya tak mempunyai cadangan daya yang cukup untuk mem-backup kondisi kelistrikan di Pulau Bangka akibat terganggunya suplai listrik interkoneksi kabel bawah laut dari Sumatera Selatan (Sumsel).
Hal ini kata Arjun, karena enam dari sembilan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang ada dikerahkan untuk suplai listrik di Pulau Belitung.
“Ketika kabel bawah laut terkoneksi ke Pulau Bangka, maka dari 9 pembangkit yang ada, 6 pembangkit atau PLTD dialihkan ke Pulau Belitung. Sehingga ini yang menyebabkan terjadinya kendala teknis, karena PLN tidak mempunyai pembangkit listrik yang cukup sebagai cadangan ketika terjadi kondisi darurat seperti ini,” ujarnya, Jumat (24/3/2023).
Kondisi ini kata dia, menjadi pelajaran bagi PLN agar nantinya pembangkit yang ada tetap standby. Sementara ini, suplai listrik menggunakan PLTU.
“Ini jadi pelajaran juga bagi kami, sehingga kedepan kami lebih antisipasi lagi, dan pembangkit listrik yang sudah ada harus kami standby meski tidak digunakan,” sebutnya.
Selain ini juga disampaikan Ajrun, ada yang menjadi PR pihaknya untuk saat ini yakni penambangan yang dekat dengan tower sangat membahayakan karena tower juga bisa roboh.
“Salah satu kendala yang kita temukan saat ini di Desa Guntung, jadi ada penambangan warga yang letaknya di samping tower. Dan alhamdulillah sampai dengan hari ini kondisi tower kita yang ada di Pulau Bangka dan Belitung dalam kondisi baik, karena kita melakukan predictive maintenance, dimana kegiatan pemeliharaan yang rutin kita laksanakan,” tuturnya.
Kondisi listrik di Pulau Bangka saat ini mengalami defisit 25 MW, menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi III DPRD Babel, Adet Mastur meminta kepada PLN untuk segera melakukan koordinasi, dengan tambak udang, smelter, Dishub untuk mengurangi PJU.
“Kita meminta pihak PLN untuk segera mengambil tindakan seperti pemadaman penerangan jalanan umum (PJU) dan meminta semua pihak terutama pelanggan industri agar pada waktu tertentu dapat mengurangi pemakaian daya suplai listrik dari PLN dan memaafkan genset internal mereka, dan untuk masyarakat umum dapat menghematkan penggunaan listrik,” tutupnya.(chu)