Sejarah LKSA Al-Kautsar Sungailiat Dibukukan, Rusydi Sulaiman: Bukan Sekedar Panti Asuhan

SUNGAILIAT, LASPELA — Madania Center Bangka Belitung melaunching buku berjudul ‘Al-Kutsar Hadir untuk Kemanusiaan’, yang dilakukan di Halaman Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Al-Kautsar Sungailiat, Jumat (10/3/2023).

Buku 232 halaman (xx-212) ini ditulis oleh empat orang penulis inti yakni, Rusydi Sulaiman, Endang Kusniati, Amrullah dan Akhmad Faisal, serta Muhammad Rofiq Anwar sebagai editor.

Direktur Madania Center Babel yang juga sebagai ketua tim penulis, Rusydi Sulaiman menjelaskan bahwa buku tersebut memuat beberapa aspek tentang kelembagaan LKSA tertua di Pulau Bangka, digagas pendiriannya oleh H. Bustan Chalik (Bupati Bangka 1993-1998).

Dikatakannya, LKSA Al-Kautsar Sungailiat bukan sekedar lembaga penitipan anak yatim piatu, yatim, piatu, dan anak miskin yang dengannya berharap belas kasih orang. Tapi, ada semangat untuk mengangkat harkat kemanusiaan yang dimarjinalkan orang selama ini.

Dengan kata lain, Al-Kautsar Sungailiat diproyeksikan menjadi lembaga soaial anak masa depan, bukan sekedar “Panti Asuhan”. Berobsesi menjadikan anak shaleh dan shalehah yang beriman, bermartabat, berpendidikan dan memiliki keterampilan sesuai dengan bakat masing-masing.

“Al-Kautsar ini adalah LKSA tertua dan tidak meminta kemana-mana demi menjaga integritasnya, maka kami semangat untuk menggali sejarah Al-Kautsar,” kata Rusydi.

Kemudian, kata Rusydi, penulisan buku ini juga bertujuan untuk mengangkat sejarah Al-Kautsar agar tidak dilupakan oleh masyarakat.

“Buku sederhana ini urgen dibaca, selain memahami sejarahnya, juga belajar dari manajemen pengelolaannya sebagai khazanah dan perbandingan,” jelasnya.

“Al-Kautsar menjadi role model bagi LKSA lainnya di Kabupaten Bangka dan Bangka Belitung karena memiliki manajemen yang kuat dan mampu melahirkan generasi berkualitas,” tambahnya.

Sementara itu, Bupati Bangka Mulkan mengapresiasi atas peluncuran buku tersebut. Menurutnya, hal ini sebagai salah satu upaya agar sejarah LKSA Al-Kautsar ini tidak hilang.

“Terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan perhatiannya kepada anak-anak kita, khususnya kepada Madania Center Bangka Belitung yang telah mengangkat sejarah LKSA Al-Kautsar ini,” ucap Mulkan.

Hal demikian, kata Mulkan sesuai Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengamanatkan kewajiban negara untuk memelihara fakir miskin dan anak terlantar.

“Mari kita bersama-sama memberikan perhatian khusus atau ekstra kepada anak-anak ini, sama halnya dengan anak-anak lainnya yang masih memiliki orang tua,” ajaknya.

Namun demikian, kata Mulkan, untuk membimbing atau membina tidaklah mudah. Pasalnya, anak-anak tersebut berasal dari latar belakang yang berbeda-beda.

“Terutama mengenai tingkah laku. Karena berbeda dengan anak-anak yang memiliki orang tua,” tandasnya. (mah)