Junjung Semangat Kebersamaan, BPJ Apresiasi Pesta Adat Dodol Bergema di Desa Penyampak

Anggota DPR RI, Bambang Patijaya mengaduk adonan dodol didampingi Wakil Bupati Bangka Barat, Bong Ming Ming dan sejumlah pejabat daerah dalam acara Pesta Adat Dodol Bergema, di Desa Penyampak, Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat, Rabu (1/3/2023). (IST)

TEMPILANG, LASPELA– Mendengar kata dodol, pasti langsung terbayang camilan berwarna coklat dengan tekstur kenyal dan rasa yang manis. Dodol telah menjadi kudapan khas Indonesia yang banyak diproduksi di berbagai daerah. Termasuk di Desa Penyampak, Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).

Bahkan, di desa ini digelar pesta adat yang diberi tajuk “Dodol Bergema”. Tahun ini, tradisi tersebut dilaksanakan di Lapangan Bola Desa Penyampak, Rabu (1/3/2023). Sedari pagi, puluhan laki-laki dari desa setempat telah memadati lokasi acara. Mereka beradu kemampuan untuk menghasilkan dodol terbaik.

Mengaduk adonan di atas tungku api, dengan waktu yang relatif lama memang membutuhkan tenaga ekstra. Pasalnya, butuh waktu sekitar delapan jam, untuk mengubah adonan tepung ketan, gula merah dan santan menjadi dodol matang siap saji. Sesekali mereka harus bergeser arah untuk menghindari asap kayu bakar yang menerpa wajah.

Dalam acara yang sudah ditetapkan oleh Pemkab Bangka Barat dalam kalender event budaya ini banyak dihadiri pejabat tingkat nasional dan daerah. Salah satunya anggota DPR RI, Bambang Patijaya yang akrab disapa BPJ. Bersama Wakil Bupati Bangka Barat, Bong Ming Ming, keduanya kompak mengaduk adonan dodol.

Anggota DPR RI, Bambang Patijaya bersama Wakil Bupati Bangka Barat, Bong Ming Ming menghadiri acara Pesta Adat Dodol Bergema di Desa Penyampak, Kecamatan Tempilang, Rabu (1/3/2023). (Foto: Oma Kisma/Laspela)

Wakil Bupati Bangka Barat, Bong Ming Ming mengatakan tradisi Dodol Bergema di Desa Penyampak merupakan salah satu kelebihan yang tak dimiliki desa lain, meskipun desa-desa lain juga mempunyai dodol khas. Dodol Bergema, menurutnya, merupakan tradisi turun temurun yang memiliki nilai-nilai kearifan lokal dan berpotensi menjadi daya tarik wisata budaya.

“Dengan adanya fasilitasi kegiatan ini diharapkan tradisi tersebut tetap bisa lestari dan bisa diwariskan ke generasi selanjutnya. Dengan tradisi Dodol Bergema ini, Desa Penyampak bisa mem-branding desanya,” ujar Bong Ming Ming kepada sejumlah wartawan.

Sementara, hadirnya tradisi Dodol Bergema, turut diapresiasi oleh BPJ. Politisi Partai Golkar itu menuturkan kegiatan ini dapat mengangkat nilai-nilai lokal, apalagi dihadirkan dengan disertai adanya pesta adat. “Saya mengapresiasi atas kegiatan ini dan saya merasa senang bisa hadir di sini,” ujar BPJ.

Dia mengatakan, tradisi Dodol Bergema harus didukung, karena menjunjung semangat kebersamaan, dan melibatkan UMKM yang bisa turut berbahagia.”Ini kegiatan yang sangat baik untuk kita sampaikan kepada masyarakat luas dan sampai ke nasional,” ujarnya.

Dengan adanya tradisi tahunan ini, BPJ yakin ke depan acara Pesta Adat Dodol Bergema akan makin menjadi pesta adat yang betul-betul ditunggu-tunggu oleh masyarakat. “Apalagi, kegiatan ini juga menjadi ajang memperat tali silaturahmi antarmasyarakat yang berbondong-bondong hadir ke Desa Penyampak,”imbuhnya. (**)