BPJ: Pesta Adat Dodol Bergema Desa Penyampak Perlu Dilestarikan  

BPJ Kompak Aduk Dodol Bersama Wabup Babar

Anggota DPR RI Bambang Patijaya dan Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming ikut serta mengaduk dodol dalam acara Pesta Adat Dodol Bergema di Lapangan Sepak Bola Desa Penyampak, Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat (Babar), Rabu (1/3/2023). (Foto: Oma Kisma/Laspela)

TEMPILANG , LASPELA– Hujan gerimis mewarnai pembukaan acara Pesta Adat Dodol Bergema di Lapangan Sepak Bola Desa Penyampak, Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat (Babar), Rabu (1/3/2023).

Namun, kondisi tersebut tak menyurutkan semangat warga meramaikan acara itu, bahkan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Bambang Patijaya dan Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming ikut serta mengaduk dodol.

Bambang Patijaya mengungkapkan dirinya mendukung acara adat seperti yang digelar di Desa Penyampak dan perlu dilestarikan supaya tetap terjaga dan mampu memberikan dampak positif bagi daerah, terutama untuk masyarakat sekitar.

“Ini merupakan penyemangat bagi kita, kegiatan-kegiatan yang seperti ini mudah-mudahan banyak memberikan dampak, baik itu kepada tradisinya maupun dampak sosial kebudayaan lainnya,” ungkapnya.

Anggota DPR RI yang kerap disapa BPJ ini mengatakan kegiatan tersebut selain tradisi leluhur yang perlu dijaga, juga dapat menumbuhkan semangat gotong royong dan mempererat silaturahmi.

“Harapannya ini akan menggerakkan kembali minat dan keinginan masyarakat untuk berwisata dan berkumpul, kemudian bisa menggerakkan perekonomian warga setempat,” katanya.

Sementara itu, Wakil Bupati Bangka Barat, Bong Ming Ming mengapresiasi BPJ yang menyempatkan diri berkumpul dengan masyarakat Bangka Barat ditengah kesibukannya dan jadwal sebagai anggota DPR RI.

“Sebenarnya pak Bambang ini, ada jadwal ke Beijing, tapi beliau lebih memilih untuk bertemu masyarakat, jarang-jarang ada anggota DPR RI bisa hadir setiap event,” ungkapnya.

Bong Ming Ming juga mengaku terharu dengan kegiatan itu yang dimana rangkaian acara, mulai dari atraksi penari dan lainnya kebanyakan dilakukan oleh anak muda setempat. Ia mengatakan kegiatan tersebut akan masuk agenda tahunan.

“Event-event seperti ini InsyaAllah akan kita prioritaskan, dan memang sudah harus dibuat perdanya, supaya kedepan pengangarannnya jelas, tidak perlu lagi proposal,” ujarnya. (Oka)