Beli Pertalite Bersubsidi di SPBU Wajib Pakai QR Code, Belum Daftar Cuma Dapat 20 Liter

SPBU di Desa Air Belo, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat. (Foto: Oma Kisma)

MUNTOK, LASPELA – Kebijakan Pertamina untuk pembayaran bahan bakar minyak (BBM) jenis subsidi menggunakan QR Code dari aplikasi MyPertamina di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mulai diterapkan hari ini, Selasa (21/2/2023).

Pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berlokasi di Desa Air Belo, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat (Babar), Rudi mengatakan kebijakan tersebut memudahkan pihaknya dan mengurangi antrean kendaraan.

“Lebih enak, lebih terkendali BBM kita ini. (Pembelian- red) masih seperti biasa juga, normal. Cuman antrean lebih sedikit, karena kita pakai QR otomatis tidak ada yang berebut duluan. Hampir nggak ada antrean, lebih tertib,” ungkap Rudi, Selasa (21/2/2023).

Penerapan uji coba penggunaan QR Code itu ditujukan untuk kendaraan roda empat yang ingin mengisi BBM subsidi jenis solar dan pertalite. Namun, meskipun demikian bagi kendaraan belum memiliki QR tetap diisi, tapi dengan jumlah yang lebih sedikit.

“Yang mempunyai QR diisi 40 liter untuk pertalite, kalau belum punya QR diisi 20 liter per kendaraan. Terus untuk solar kalau ada QR berdasarkan SE gubernur, untuk truk 60 liter, untuk kendaraan pribadi 20 liter dan barang 30 liter. Kalau yang belum punya QR mulai hari ini uji coba kendaraan solar 10 liter,” jelas Rudi.

Kemudian, Rudi juga mengatakan untuk masyarakat yang ingin membeli BBM subsidi menggunakan QR Code, pihaknya di lapangan siap membantu untuk melakukan pendaftaran.

“Tetap diisi, kami juga mengimbau kepada konsumen masih bisa juga untuk daftar ditempat, iya ada petugas dan kita juga bantu,” ucapnya.

Sementara, Ima (50) warga Muntok mengungkapkan kesulitan saat melakukan pendaftaran di MyPertamina ketika mengupload foto kendaraan dan menunggu balasan email untuk PIN pengguna. Ia juga membayangkan bagi warga yang tidak memiliki handphone Android atau sejenisnya untuk mendownload aplikasi tersebut.

“Ini kesulitannya saat pas pendaftaran, pertama foto dari mobil dan STNK harus di kompres, karena kalau terlalu besar ditolak. Kemduian setelah itu selesai, kita masih harus menunggu PIN, PIN dari mypertamina ke email kita, nah ini prosesnya lama,” ucapnya. (Oka)