PANGKALPINANG, LASPELA – Pemakaman Belanda atau Kerkhof dan sejumlah Tempat pemakaman umum (TPU) diindikasikan menjadi lokasi muda-mudi berpacaran di Kota Pangkalpinang.
Hal ini diungkapkan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kota Pangkalpinang, Abang Hertza saat menghadiri Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di Kecmatan Rangkui, Senin (20/2/2023).
“Saya menyampaikan kepada Bappeda, perkuburan itu jangan tertutup, jangan pagarnya ditembok semua, karena bukannya seram karena hantu, tapi seram karena penunggu manusianya,” katanya.
Abang menceritakan dirinya sempat melihat keadaan kuburan tersebut di malam hari, ternyata banyak sekali anak muda yang berpacaran atau remaja yang sekedar nongkrong di kuburan tersebut.
“Mereka duduk tepat di atas makam itu, sangat luar biasa sekali, penerangan di sana juga minim, sehingga banyak maksiat terjadi disitu, tambah lagi ditembok sehingga tidak terlihat dalamnya, secara tidak langsung kita melegalkan aktifitas mereka,” ujarnya.
Begitu pula dengan perkuburan cina, jika dulu perkuburan tersebut sepi, kini jika malam perkuburan tersebut ramai dengan muda mudi yang betunang (pacaran) di lokasi tersebut.
“Jadi sekarang ini bukan manusia yang takut hantu, tapi hantu yang takut manusia,” imbuhnya.
Bukan cuma itu, perkuburan di dekat SMA 2 Pangkalpinang juga menjadi target para muda mudi berpacaran. “Pernah lewat dan ternyata ada cahaya hape, saya datangi ternyata dua muda mudi sedang berpacaran, sangat luar biasa, jadi tidak kuburan belanda, china ataupun islam semuanya sama saja,” ulas Abang.
Untuk itu pula, ia meminta agar penerangan di perkuburan lebih diperhatikan, jangan dibiarkan gelap dan apabil dibuat pagar, maka besinya harus berjenjang.
“Agar tidak ada lagi ditemukan hal-hal seperti ini,” ujarnya. (dnd)