Bank Indonesia Serahkan PSBI, Perkuat Pengendalian Inflasi di Babel

BALUNIJUK, LASPELA – Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo, menyerahkan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI), untuk memperkuat upaya pengendalian inflasi di Provinsi Bangka Belitung (Babel) dalam kerangka Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Bentuk PSBI yang diberikan ialah alat dan mesin pertanian (alsintan) budidaya cabai, alsintan replikasi budidaya cabai, demplot dan bibit cabai, alsintan integrated farming, hidroponik, dan peralatan pembuatan pupuk organik.

Pemberian PSBI dipusatkan di Pesantren At-Toyibah, Balunijuk, Kabupaten Bangka. Penjabat Gubernur Babel yang diwakili Asisten II Yanuar turut hadir menyerahkan bantuan PSBI dimaksud.

Program pengendalian inflasi yang mengedepankan sinergitas dengan berbagai pihak dan meningkatkan kapasitas produksi pangan menjadi salah satu fokus GNPIP.

Kebijakan stabilisasi harga, tidak hanya dilakukan BI melalui kebijakan moneter, namun juga melalui sinergitas antar lembaga dan pemerintah (pusat dan daerah).

Saat ini, angka inflasi global dan nasional memperlihatkan peningkatan karena berbagai faktor, antara lain, faktor geopolitik, kondisi iklim, dan kondisi spasial daerah masing-masing. Namun demikian, per Januari 2023, inflasi Provinsi Kepulauan Babel tercatat sebesar 4,94 persen atau lebih rendah daripada angka inflasi nasional 5,28 persen. Babel saat ini masih tercatat sebagai provinsi dengan inflasi 10 terendah secara nasional.

Dody Budi Waluyo mengatakan  PSBI mencakup tiga hal yaitu yang berkaitan dengan peningkatan kapasitas ekonomi, peningkatan kapasitas SDM, serta sosial.

“PSBI yang disalurkan kali ini ditujukan untuk peningkatan kapasitas ekonomi, serta sosial. Secara total PSBI diberikan kepada 10 penerima yang mewakili seluruh kabupaten/kota di Bangka-Belitung. PSBI tersebut terutama ditujukan untuk meningkatkan ketahanan pangan terutama untuk komoditas cabai,” kata Dody.

Aneka cabai merupakan salah satu komoditas pangan yang kerap menyumbang inflasi nasional, termasuk Babel. Sehingga pada tahun 2023 ini, BI bersama pemerintah daerah terus memberikan perhatian terhadap upaya peningkatan kemandirian produksi cabai. Penerima PSBI terkait dengan penguatan produksi pangan masing-masing pesantren dan asosiasi usaha petani/gapoktan.

“Selain berbentuk alsintan, terdapat pula PSBI yang diberikan kepada kelompok difabel yakni Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia berupa bantuan perlengkapan kesekretariatan, serta terdapat pemberian PSBI kepada pondok pesantren berupa peralatan sanitasi dan tempat tidur,” ujarnya.

Setelah Penyerahan PSBI, Rombongan Deputi Gubernur Dody bergerak melanjutkan agenda Panen Cabai Merah di Lahan Pesantren at-Toybah Kab. Bangka sebagai salah satu program Unggulan GNPIP serta Kemandirian Pesantren di Provinsi Bangka Belitung.(chu)