SUNGAILIAT, LASPELA — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Bambang Patijaya menginginkan para pemuda Buddhis mampu membaca peluang bisnis.
Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-37 Gemabudhi dengan mengusung tema ‘Berkarya untuk Negeri dalam Kreatif Ekonomi UMKM’, di Warkop Lavin, Sungailiat, Senin (20/2/2023).
“Setiap ada masalah di tengah masyarakat, itu adalah peluang bisnis bagi kita,” kata politisi yang akrap disapa BPJ.
Untuk itu, ia meminta agar peluang tersebut dapat dimanfaatkan sebaik mungkin dengan cara menyodorkan solusi atau memunculkan ide-ide kreatif atas persoalan tersebut.
“Bagaimana caranya kita bisa memberikan solusi (problem solver) bagi masyarakat. Kita ambil contoh ojek online. Kemunculan ojek online memang sempat diragukan oleh masyarakat, tapi lihat sekarang ini perkembangannya sangat luar biasa. Bahkan turunannya juga banyak, ada Go Food, Go send, dan lainnya,” bebernya.
“Artinya, permasalahan masyarakat terkait hal ini sudah terpecahkan dengan memberikan solusi yang tepat,” tambahnya.
Ekonomi kreatif saat ini, kata Ketua DPP Gemabudhi ini, tidak lepas dari peran teknologi atau digital yang saat ini berkembang pesat.
“Kalian harus sekolah, harus banyak kawan (jaringan), harus pintar dan jangan gaptek (gagal teknologi). Karena sekarang ini semua serba digital. Bahkan pasca pandemi, pola belanja masyarakat berubah menjadi belanja online,” terangnya.
Selain itu, BPJ juga menyebutkan bahwa pada tahun 2030-2045 Indonesia mendapatkan bonus demografi, dimana pada rentang tahun tersebut persaingan angkatan kerja muda semakin ketat.
Menyambut hal tersebut, ia meminta agar generasi muda, khusus pemuda Buddhis untuk menyiapkan diri dengan meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan pengetahuan.
“Jika diberi kesempatan untuk kuliah, lanjutkan. Jika tidak, minimal kalian ikut pelatihan-pelatihan. Karena ke depan, persaingan akan semakin ketat,” imbaunya. (mah)
