JAKARTA, LASPELA – Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Bambang Patijaya meminta Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membuat perencanaan yang mempertimbangkan sektor hulu terkait hilirisasi beberapa mineral.
Hal ini dituturkan Bambang Patijaya saat menghadiri Rapat Kerja bersama Kemenperin, terkait hilirisasi beberapa mineral, Rabu (15/2/2023).
“Sampai hari ini boleh saja Kemenperin membuat satu perencanaan tetapi juga harus memikirkan sektor hulunya. karena apa, ini harus kita clear-kan sektor hulunya karena IUP ilmenit se Indonesia ini tidak banyak,” ucapnya.
Ia menyebutkan potensi ilmenit sekitar 33 ribu ton bisa saja karena memang ketika menambang timah itu bisa 20 sampai 30 persennya mineral ikutannya adalah ilmenit.
“Jadi kalau produksi timah Indonesia antara 70-80 ribu ton kurang lebih lah 33 ribu ton ini, ini potensi yang bisa kita maksimalkan,” ujarnya.
Namun, lanjut pria yang kerap disapa BPJ itu ada yang perlu dipikirkan terkait pengolahan ilmenit terutama teknologi pengolahan yang belum ada.
“Karena ilmenit ini adalah titanium, sehingga pengolahannya harus mempunyai tekonologi khusus,” imbuhnya.
Umumnya, sambung BPJ jika mau mendapatkan ilmenit ada beberapa cara, seperti di Bangka Belitung (Babel) menambang timah dan melakukan pengolahan dengan meja goyang.
“Lalu dengan tailing timah, dan ketiga cara mendapatkan ilmenit ini dari slek timah, ketika orang melebur timah dan sleknya itu mengandung elmenit juga,” jelas BPJ.
“Nah hal ini artinya saya pikir ini teknis tetapi perlu juga dipahami dari Kementerian Perindustrian sebagai pihak regulasi sehingga kemudian bisa kira-kira menciptakan ruang investasi untuk pengolahan ini, karena memang dari informasi yang di paparkan memang betul kebutuhan untuk industrinya besar,” sambungnya. (dnd)