PANGKALPINANG, LASPELA – Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Faturachman, mengatakan pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung (Babel) terus berlanjut hingga triwulan IV 2022, meski BPS mencatat kinerja ekonomi Bangka Belitung sebesar 4,44 persen (yoy) pada triwulan IV 2022, meskipun melambat dibandingkan triwulan III 2022 yang tumbuh sebesar 4,54 persen (yoy).
“Pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan kinerja Lapangan Usaha (LU) utama yakni sektor Industri Pengolahan dan Pertanian, serta pertumbuhan LU Perdagangan. Dan didukung juga oleh konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah dan tetap positifnya kinerja investasi di tengah kinerja sektor eksternal yang tertahan” kata Faturachman.
Selain itu, dikatakan Faturachman, peningkatan ekonomi di Babel pada triwulan ini didorong oleh sebagian besar kelompok pengeluaran yang masih tumbuh positif. Dimaan investasi (PMTB) pada triwulan IV 2022 tumbuh sebesar 6,71 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,59 (yoy).
“Tentu ini didorong oleh realisasi belanja modal APBD yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, serta realisasi proyek infrastruktur pemerintah maupun swasta seperti pembangunan smelter dan pengembangan empat pelabuhan di Babel,” ujarnya.
Selanjutnya, untuk konsumsi rumah tercatat tumbuh positif sebesar 3,62 persen (yoy), melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,70 persen (yoy). Karena kinerja konsumsi rumah tangga ditopang oleh tingginya mobilitas masyarakat dan tingginya konsumsi di tengah Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal, tahun baru dan liburan sekolah.
“Selain itu, penurunan harga timah yang mempengaruhi pendapatan masyarakat menahan laju konsumsi rumah tangga sehingga lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya,” tuturnya.
Di sisi lapangan usaha, sebagian besar LU menunjukkan kinerja positif khususnya LU utama yaitu industri pengolahan, pertanian, dan perdagangan.
“LU Sektor industri pengolahan yang tumbuh sebesar 10,28 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,54 persen (yoy),” paparnya.
Faturachman mengungkapkan, sektor pertanian juga tercatat tumbuh positif sebesar 7,66 persen (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 1,68 persen (yoy).
“Hal tersebut ditopang oleh kinerja perkebunan lada dan karet seiring harga komoditas pertanian yang membaik pada triwulan IV 2022 dari periode sebelumnya meskipun masih terkontraksi,” jelasnya.
Dia menambahkan, sektor perdagangan juga mengalami pertumbuhan sebesar 2,01 persen (yoy), dan melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 10,11 persen (yoy).
“Meskin melambat pertumbuhan sektor perdagangan sejalan dengan volume perdagangan di wilayah Bangka Belitung yang masih cukup tinggi seiring keberadaan ritel modern dan lokal,” ungkapnya.
Untuk itu, kedepan Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi serta mendorong Pemda dan mitra strategis lainnya memperkuat sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru antara lain di sektor pertanian, pariwisata, hilirisasi/industrialisasi komoditas unggulan Babel yang lebih sustainable, termasuk pemberdayaan sektor UMKM, dan penguatan digitalisasi daerah.(chu)