Ridwan Djamaluddin Tepis Isu Seleksi Lelang Jabatan Sekedar Formalitas

PANGKALPINANG, LASPELA – Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Ridwan Djamaluddin menepis isu lelang jabatan pimpinan tinggi pratama untuk empat formasi jabatan di Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Babel yang kini berproses hanya formalitas belaka.

Ia menegaskan, tak ada istilah calon jadi untuk tiga posisi kepala dinas/biro dan satu direktur RSUP Ir Soekarno Babel tersebut.

“Saya tidak ikut serta secara langsung, tapi satu hal yang ingin saya sampaikan tidak ada “calon jadi”, karena ada isu yang mengatakan begitu. Kita buka secara fair atau adil,” tegas Ridwan, Senin (6/2/2023).

Sebelumnya, Pemprov Babel mengadakan Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemprov Babel tahun 2023.  Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama tersebut meliputi Kepala Biro Hukum Setda Provinsi Babel (eselon II/b), Direktur UPTD Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Babel (eselon II/b), Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Babel (eselon II/a), Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Kepemudaan Olahraga Provinsi Babel (eselon II/a).

Ridwan menyebutkan, hingga saat ini proses pendaftaran lelang jabatan empat posisi tersebut masih terbuka sampai waktu terakhir pendaftaran pada 10 Februari 2023 mendatang.

“Pengumuman sudah, sekarang proses administrasi, yang pasti kami berharap yang terbaik lah yang akan terpilih,” ucapnya.

Lanjutnya, untuk kriteria sudah ditentukan,  Ridwan berharap pimpinan tinggi pratama yang terpilih nanti yang memiliki karakter kuat dan punya inovasi.

“Untuk kriteria sudah ada, nanti panitia seleksi yang menilai, saya pribadi perlu kekuatan karakter, pemimpin yang bagus, inovatif dan berlari cepat dan kita perlu terobosan-terobosan baru,” tuturnya.

Bukan itu saja, Ridwan juga membantah terkait isu Direktur UPTD Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Babel (eselon II/b), yang sulit untuk mencari peminatnya.

“Tidak sulit, tapi yang menjadi perhatian rapat tadi malam, soal RSUP adalah bagaimana meningkatkan fasilitas layanan yang perlu didiskusikan di RSUP adalah menambah kapasitas ruang ICU, itu yang diupayakan dan akan menyelesaikan radioterapi, beserta menata ketersedian sumberdaya manusia,” tutupnya.(chu)