GTT PTT se-Bateng Tanda Tangan Kontrak

◾Algafry: Terus Berupaya Tingkatkan Kesejahteraan Guru

NAMANG, LASPELA– Bupati Bangka Tengah (Bateng), Algafry Rahman menghadiri kegiatan apel akbar dan penandatangan kontrak kerja guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT) sumber pembiayaan APBD Kabupaten Bateng di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Bateng, bertempat di lapangan upacara SMPN 1 Namang. Dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa pendidikan menjadi salah satu program prioritas pemerintah Kabupaten Bateng yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Bateng yang salah satu indikator keberhasilan yang tertuang dalam indikator kinerja utama adalah indeks pendidikan.

“Indeks pendidikan ini menjadi salah satu elemen dalam indeks pembangunan manusia (IPM). Indeks pendidikan pada Tahun 2022 adalah 71.40%, pencapaian target tersebut merupakan hasil tugas bersama terutama seluruh jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Bateng termasuk guru dan tenaga kependidikan,” kata Algafry, Rabu (1/2/2023).

Ia mengatakan, Pemerintah kabupaten Bateng pada Tahun 2023 melakukan sebuah terobosan dalam melindungi dan menyejahterakan guru dan tenaga pendidik non-pns atau yang lebih dikenal dengan GTT/PTT dengan mengelaborasikan pembiayaan GTT/PTT Kabupaten Bateng melalui dana biaya operasional sekolah pendidikan (BOSP) dan APBD Kabupaten Bateng. Perlunya elaborasi karena dalam petunjuk teknis penggunaan dana BOSP tidak dapat mengakomodir secara keseluruhan pembiayaan dan penyediaan guru dan tenaga kependidikan, terkhususnya guru.

“Tentu keterbatasan itu akan menjadi kendala utama bagi satuan pendidikan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, oleh karena itu perlu elaborasi dengan membagi beberapa kewenangan pembiayaan dan penyediaan,” katanya.

Algafry mengaku berupaya untuk terus menyediakan layanan-layanan perlindungan dan peningkatan kesejahteraan bagi seluruh pegawai pada umumnya dan GTT/PTT pada khususnya, seperti menyediakan honorarium tertentu atau dikenal dengan THR bagi GTT/PTT, insentif tambahan dan penyediaan layanan perlindungan melalui BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.

“Hal tersebut juga mulai diberlakukan pada GTT/PTT sumber pembiayaan BOSP dengan menyediakan layanan perlindungan kerja melalui BPJS Ketenagakerjaan,” katanya.

Ia berharap para GTT/PTT dapat dengan tenang dan tulus iklas menjalankan tugas sebagai guru dan tenaga kependidikan di satuan pendidikan masing-masing. Apalagi, penyelenggaran pendidikan saat ini tidak mudah dan banyak hal-hal baru yang harus direspon dengan cepat.

“Kami percaya bapak ibu dapat terus meningkatkan kualitas diri dalam mengikuti program-program pelatihan yang diselenggarakan pemerintah pusat, pemerintah Kabupaten Bateng atau komunitas belajar,” katanya.

Algafry mengungkapkan, berdasarkan data per-satu Januari 2023, pembiayaan GTT/PTT melalui APBD Kabupaten Bateng meliputi GTT/PTT TK sebanyak 22 orang, GTT/PTT SD 384 orang, GTT/PTT SMP 167 orang, GTT PAI 22 orang. Jadi secara keseluruhan yang dapat dibiayai APBD adalah 595 orang

“Tentunya harapan kami dapat terus meningkat karirnya melalui pengangkatan sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) formasi guru,” katanya.

“Tahun 2023 mendapatkan 128 formasi PPPK guru yang dalam waktu dekat ini akan segera diumumkan hasil penilaian obeservasinya oleh kemendikbud, serta pada Tahun 2024 tersedia kuota formasi PPPK guru sejumlah 436 formasi,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Algafry mengatakan bahwa Pemkab Bateng akan berupaya untuk menyiapkan program pembelajaran insentif bagi yang akan mengikuti seleksi PPPK guru. Ia juga mendorong untuk tidak berputus asa belajar secara mandiri dalam menyiapkan diri mengikuti seleksi PPPK guru di tahun 2024.

“Kami akan selalu mendukung bapak ibu guru, karena melalui karya dan bakti bapak ibu lah harapan tunas bangsa dikembangkan, melalui tangan bapak ibu lah pembentukan karakter anak bangsa dapat terwujud. Terima kasih guru ku, teruslah berkarya,” kata Algafry. (jon)