PANGKALPINANG, LASPELA – Ahmad Irvan terpilih kembali sebagai Ketua Umum Pengurus Wilayah (PW) Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) periode 1444-1447 H / 2023-2026 M, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), dalam Musyawarah Wilayah (Muswil), Senin (16/1/2023).
Ia terpilih setelah tim formatur (Warsangka, Reniati, Hendra Cipta, Wulpiah, Adhari, Muhammad Azmi dan Rodi Afriniko) sepakat memilihnya untuk kembali memimpin organisasi tersebut.
MES merupakan organisasi nirlaba untuk mengembangkan dan mempercepat penerapan sistem ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia serta menjadi wadah yang inklusif dalam menghimpun seluruh sumber daya dan membangun sinergi antar pemangku kepentingan. MES adalah organisasi independen dan tidak terafiliasi dengan salah satu partai politik atau ormas tertentu.
“Bismillah, ini adalah amanah yang harus saya jalankan dengan baik. Saya merasa terhormat bisa memimpin sebuah organisasi yang punya visi dan misi yang kongkrit untuk pengembangan ekonomi Syariah di Indonesia,” kata Ahmad Irvani.
Periode kedua ini, ia berharap dapat meneruskan program-program yang ada dengan lebih baik lagi dan berharap komitmen yang kuat dari seluruh jajaran pengurus terpilih, untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Provinsi Babel sehingga keberadaan MES dapat dirasakan umat.
“Terimakasih banyak kepada BI Bangka Belitung yang telah memfasilitasi Muswil PW MES Bangka Belitung. Terimakasih juga kepada seluruh stakeholder yang sudah banyak bekerja sama. Tak luput juga terimakasih kepada seluruh pengurus MES Babel periode 2020-2023 yang telah banyak berperan dalam menjalankan organisasi,” imbuh Irvani.
Muswil yang digelar terpsebut merupakan forum tertinggi pengurus di tingkat wilayah, dalam hal ini untuk mendengarkan laporan pertanggung jawaban pengurus periode 1441-1444 H / 2020-2023 M. Selain itu untuk menentukan pengurus baru periode 1444-1447 H / 2023-2026.
Dalam laporan pertanggung jawaban, Irvani mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan MES Bangka Belitung terdiri dari 5 program, yaitu: pengembangan UMKM, pengembangan ekonomi berbasis pesantren, pengembangan ekonomi berbasis masjid, pengembangan parawisata halal, dan edukasi dan literasi ekonomi dan keuangan syariah.
“Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan bekerjasama dengan berbagai stakeholder, diantaranya dengan Bank Indonesia (BI) Bangka Belitung, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, BPRS Bangka Belitung, Bank Sumsel Babel Syariah, BSI cabang Pangkalpinang, Kominfo, MUI dan lainnya,” terangnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Babel, Budi Widihartanto mengatakan Bank Indonesia memiliki tanggung jawab dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah. BI tidak akan maksimal melakukan hal itu tanpa berkolaborasi dengan stakeholder diantaranya MES Babel.
“Maka saya berharap, kerjasama yang sudah dilakukan selama ini dapat terus dijalankan dan ditingkatkan lebih baik lagi,” ujar Budi.(rel)