“Ibu saya sangat percaya dengan saya sebagai anak tengah yang bisa mandiri dan bertanggungjawab, beliau sangat positif dan merangkul. Hal inilah yang mempengaruhi cara saya berpikir dan bekerja karena ibu adalah madarasah pertama bagi anak-anaknya,” kata Yennita.
Sebagai seorang Ibu pun, dirinya lebih banyak memberikan contoh dalam proses parenting yang dijalankan. Kata Yennita mendidik anak adalah proses perjalanan panjang dan tak pernah berhenti.
“Kita mengajarkan dengan memberikan contoh, bukan dengan mendikte,” ucapnya.
Menjadi ibu, bagi Yennita adalah anugerah karena seorang Ibu dibekali dengan kemampuan multi tasking. Sebagai seorang Ibu yang juga bekerja, Yennita menyebutkan tantangannya ialah saat anak-anak masih kecil dan dirinya juga harus mulai meniti karir.
Sebagai pekerja, Yennita menyebutkan tak jarang Ia harus bertugas ke Pulau Daerah, hal inilah yang membuat Ia harus memboyong buah hatinya agar bisa terus disampingnya.
“Chalangenya itu waktu anak-anak masih kecil, karena menurut saya anak-anak yang usianya di bawah 10 tahun harus dekat sama ibunya untuk mendapatkan nilai-nilai kasih sayang, sedangkan di atas itu Ia harus dekat dengan ayah agar mendapatkan nilai-nilai keberanian,” ucapnya.
Leave a Reply