Dihadapan Mahasiswa Pergerakan, BPJ Beberkan Teori Pertumbuhan Ekonomi

SUNGAILIAT, LASPELA — Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Bambang Patijaya menyebut ada empat teori dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber Pelatihan Kader Lanjutan (PKL) I Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Bangka, di Gedung Dharma Wanita Sungailiat, Rabu (21/12/2022).

Pertama, kata BPJ sapaan akrabnya, adanya belanja pemerintah, dimana hal ini termasuk di dalamnya adanya bantalan sosial. “Program bantalan sosial ini sangat banyak, yang semuanya disubsidi oleh pemerintah. kata BPJ.

Kemudian adanya konsumsi. Ia menilai bahwa pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia sangat baik, salah satunya adalah menopang dari sektor konsumsi.

“Sektor konsumsi dari masyarakat, paling tidak bisa menggerakkan ekonomi akar rumput. Dengan adanya program-program bantalan sosial, misalnya bantuan sosial bagi pekerja yang terkena PHK, bansos bagi pekerja yang pendapatannya di bawah Rp3 juta, bantuan subsidi upah, dan bantuan-bantuan lainnya. Hal ini untuk mempertahankan daya beli masyarakat. Jadi, masyarakat bisa melakukan konsumsi, sehingga ekonomi tetap jalan,” terangnya.

Yang ketiga, kata dia, adanya ekspor. Menurutnya, Indonesia memiliki tingkat daya ekspor yang bagus, baik itu batubara, timah, nikel, dan sumberdaya alam lainnya, yang juga dinilai menyebabkan adanya pertumbuhan ekonomi.

“Jadi, ketika kita mengekspor, ada uang yang ditarik ke sini (Indonesia), sehingga menggerakkan roda ekonomi setempat,” ujarnya.

Dan yang terakhir, kata Bambang, yakni investasi. Dimana hal ini akan memberikan dampak multiplayer efek ekonomi, mulai dari menciptakan lapangan pekerjaan, dan lainnya. (mah)