Komisi VII DPR RI Bersama BRIN Latih UMKM Kemas Produk Lebih Menarik

* Daya Tarik untuk Pasarkan Produk UMKM

PANGKALANBARU, LASPELA – Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Bambang Patijaya bersama dengan Badan Riset Dan Inovasi Nasional (BRIN) mengadakan pelatihan pengemasan makanan bagi UMKM di hotel Soll Marina, Pangkalan Baru  Bangka Tengah (Bateng) Provinsi Bangka Belitung (Babel), Kamis (15/12/2022).

Bambang mengatakan, tujuan dari kegiatan pelatihan ini untuk menaikkan kelas para pelaku usaha atau UMKM yang ada di Babel khususnya di Kabupaten Bateng.

“Kita (DPR RI) ini sudah ketiga kalinya menyelenggarakan kegiatan yang berbeda, pertama di Kabupaten Belitung, Kabupaten Bangka, dan hari ini di Bangka Tengah dengan memberikan pelatihan pengemasan makanan bagi UMKM. Dan di tahun 2023 kita targetkan akan lebih banyak program yang akan kita laksanakan,” ujarnya.

“Sebelumnya saya mengucapan terima kasih kepada Badan Riset dan Inovasi Nasional yang telah bersedia menjadi pemateri dalam pelatihan bagi masyarakat pelaku usaha UMKM, yang sangat disambut antusias dari peserta,” lanjutnya.

Ia memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para pelaku UMKM yang ada di Babel, karena yang menopang perekonomian selama pandemi Covid-19 ini para pelaku UMKM ini.

“Dari Indonesia sendiri selama pandemi perekonomian kita bangkit lebih cepat. Dan kita berharap pulihnya lebih kuat. Seperti diketahui pertumbuhan ekonomi kita di atas 5 persen. Dan untuk di Babel sendiri walaupun harga timah anjlok tapi tidak sangat berpengaruh terhadap perekonomian,” ujarnya.

Lanjut BPJ panggilan akrabnya, mengatakan, pelatihan pengemasan makanan bagi UMKM di Bateng ini dapat menjadi inspirasi bagi para pelaku usaha UMKM untuk bagaimana membuat suatu kemasan produk sesuai dengan keinginannya dengan kualitas yang terbaik.

“Saya berharap para peserta dapat benar-benar serius mengikuti pelatihan ini agar ilmu yang akan diajarkan dalam pelatihan ini dapat diterapkan pada usaha kuliner yang saat ini mereka jalankan,” imbuhnya.

Ia menjelaskan, pelatihan ini dapat memberikan manfaat bagi mereka dalam mempromosikan dan menjual produk-produk mereka lebih baik lagi sehingga akan meningkatkan omset para pelaku UMKM, ekonomi semangkin meningkat dan memberi kesejahteraan keluarga.

“Dan yang tak kalah pentingnya lagi bagaimana membuat desain kemasan yang menarik dipandang mata sehingga akan menjadi daya tarik bagi konsumen untuk melakukan pembelian dan pemesanan,” jelasnya.

Sementara itu, Instruktur Pelatihan Pengemasan Makanan bagi Pelaku UMKM, Amarilia Harsanti Dameswari mengatakan sebanyak 200 pelaku UMKM mengikuti kegiatan ini.

“Tentu kami berharap dengan adanya kegiatan ini untuk produk-produk para pelaku UMKM bisa lebih upgrade lagi, sehingga lebih dikenal di kancah nasional bahkan sampai ke internasional,” ujarnya.

Menurut Lia, untuk kemasan sendiri masih banyak para pelaku UMKM menggunakan plastik klip. Tentu ini masih banyak perlu perbaikan.

“Saya melihat para pelaku UMKM ini untuk kemasan mereka masih menggunakan plastik klip. Sedangkan untuk plastik klip ini sendiri masih bisa masuk oksigen. Sehingga bisa merusak produk itu sendiri,” jelasnya.

Ia menambahkan, dengan adanya pelatihan ini, diharapkan kepada para pelaku UMKM untuk kemasan nya bisa lebih bagus lagi, sehingga produknya bisa bertahan lebih lama.

“Selain memberikan pelatihan, kita (BRIN-red) juga ada program yang diberi nama FUMI (Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek) dimana ada berupa bantuan untuk pendampingan, misal kami di Brin akan melakukan riset, sehingga para pelaku UMKM ini akan mengetahui berapa lama produknya akan  bertahan,” tutupnya.(chu)