PANGKALPINANG, LASPELA – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menggelar Forum Group Disccuision (FGD) dan mengundang beberapa stakeholder pemangku kepentingan, Jumat (9/12/2022) malam.
FGD turut mengundang Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) yang diwakili oleh Kepala Bidang Olahraga, Harun, lalu FGD juga dihadiri oleh Anggota Komisi VII DPR RI, Fraksi Partai Golkar, Bambang Patijaya (BPJ) serta narasumber lainnya dari BUMN dan Yahuza merupakan atlet atletik yang berhasil memenangkan emas pertama kali untuk Babel tahun 2004 lalu.
Ketua KONI Babel, Ricky Kurniawan menuturkan, FGD ini merupakan upaya awal untuk meraih kemenangan di Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan digelar di Sumatera Utara (Sumut) Aceh-Medan.
“Ini untuk awal kita bisa mendengar masukan-masukan dari para peserta, kita juga ingin mendengar tanggapan-tanggapan dari narasumber, setelah itu akan kami seriuskan lagi kapan akan kita panggil cabang olaharga (cabor) yang ada di Babel,” katanya.
Hal ini merupakan upaya KONI untuk mengembangkan apa yang menjadi unggulan dan apa yang akan dikembangkan dan lakukan dari itu.
Salah satu yang terpenting ialah komunikasi, menurut Ricky orang-orang tidak tahu dan tidak akan membantu terkait apa saja yang harus diketahui.
“Sebenarnya masalahnya simple masalah komunikasi orang-orang tidak akan membantu kalau mereka tidak tahu, untuk itu ini akan terus kita komunikasikan mulai dari pemerintah daerah,” ulasnya.
Kedepan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan perusahaan dan BUMN yang ternyata siap membantu atlet-atlet di Babel. Salah satunya BPJS Ketenagakerjaan yang melakukan penandatanganan MoU dengan KONI terkait keterjaminan kesehatan para atlet.
“Sekarang tugas dari KONI adalah meyakinkan para stakeholder untuk terus bekerja sama dan menarik BUMN lain untuk tertarik untuk bersinergi dalam hal ini,” ujarnya.
Sementara, anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Fraksi Partai Golkar, Bambang Patijaya (BPJ) menilai berbagai persoalan dibidang olahraga di Babel ini karena kurangnya anggaran untuk mendukung pembinaan dan membangun infrastukrtur serta dukungan regulasi.
“Perlu kebijakan anggaran, kalau tidak ada kebijakan anggaran dukungan kita hanya sedekar ini, seperti yang dilihat anggaran untuk Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) digabung dengan Dinas Pariwisata (Dispar) hal ini menunjukkan jika olahraga tidak dianggap penting,” ujarnya, dalam FGD yang mengusung tema “Olahraga Beprestasi atau Mati Suri” tersebut.
Ia berharap, KONI bisa bersinergi dan bekerjasama dengan wakil rakyat dan petinggi di pemerintahan serta kolaborasi dengan berbagai stakeholder untuk memajukan dunia olahraga.(adv/dnd)