Ini Kendala Proses Pencarian Helikopter NBO-105/ P-1103

PANGKALPINANG, LASPELA – Titik koordinat hilang kontak helikopter Polri NBO-105/ P-1103 yang jatuh di perairan Buku Limau Manggar, Kabupaten Belitung Timur (Beltim), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) pada 27 November 2022 lalu yang tidak terdatakan secara pasti menjadi salah satu kendala proses pencarian korban terakhir yakni AKP Arif Rahman Soleh (Pilot).

Tidak itu saja, berdasarkan evaluasi proses pencarian hingga hari ke 10, kendala lainnya dialami tim gabungan seperti perubahan cuaca yang tidak memungkinkan pencarian/ penyelaman sehingga kapal harus balik ke dermaga. Lalu, alat sonar pencarian bawah laut hanya dimiliki oleh KRI.

Kemudian pasang surut air laut di pesisir, sehingga pencarian hanya dilakukan saat air pasang, serta peralatan komunikasi yang terbatas.

“Proses pencarian yang dialihkan dari skala besar ke skala kecil, untuk proses pencarian dilakukan di permukaan, sebab untuk alat sonar dari KRI sudah ditarik ke pusat,” ungkap Kepala Bidang (Humas) Polda Babel, Kombes Pol A Maladi di media center, Rabu (7/12/2022).

Ditambahkan Kabid Humas, proses pencarian skala kecil yang dipimpin Polres Beltim dilaksanakan dengan metode pencarian permukaan dan udara.

“Kapolda Babel mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah membantu proses pencarian selama ini,” jelas Kabid Humas.

“Kami juga mengharapkan dukungan dan bantuan semua pihak terutama nelayan, untuk segera melapor ketika melihat atau menemukan sesuatu saat beraktifitas ke pos pencarian,” harapnya.

Diketahui sebelumnya, helikopter milik kepolisian jenis BO-105 P 1103 hilang kontak di Perairan Manggar, Belitung Timur (Beltim) sekira pukul 06.00 UTC atau pukul 13.00 WIB, Minggu (27/11/2022) lalu.
Menerima informasi dari Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) dan Pos SAR Belitung pada Pukul 15.27 WIB bahwa ada helikopter milik kepolisian hilang kontak, langsung melakukan pencarian.

Berdasarkan laporan yang diterima helikopter BO-105 P 1103 hilang kontak dengan jarak 38 NM dan Heading 096°/ 38 Nm dari Bandara Hanandjoeddin Belitung, yang mana awalnya dua helikopter terbang dari Pangkalan Bun menuju Bandara Hanandjoeddin Tanjung Pandan, lalu pada pukul 13.00 WIB helikopter berkomunikasi ke AirNav Palembang, kemudian pada pukul 13.26 WIB salah satu helikopter berkomunikasi dan menanyakan ke AirNav Tanjung Pandan apakah ada komunikasi dengan P-1103.

Informasi dari AirNav tidak ada hingga P-1113 landing di Tanjung Pandan, tidak ada komunikasi dan dinyatakan hilang kontak. (tim)