Terpilihnya Yudo Margono Menjadi Panglima TNI, Komisi I DPR RI Sebut Sudah Penuhi Fit and Proper Test

PANGKALPINANG, LASPELA – Terpilihnya Laksamana TNI Yudo Margono menjadi Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI)  menggantikan Jendral Andika Perkasa sudah menjalani fit and proper test oleh Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

“Kita (Komisi I DPR RI) telah mendengar penyampaian visi dan misi oleh Yudo Margono ketika fit and proper test atau uji kelayakan di Komisi I DPR RI, Jumat (2/12/2022) lalu, dimana kita melihat bahwa paparan beliau memiliki pandangan  yang sangat bagus tentang TNI ini,” kata Anggota Komisi I DPR RI, Daerah Pemilihan Provinsi Bangka Belitung, Ir Rudianto Tjen, Senin (5/12/2022).

Ia meyakini, bahwa sosok Laksamana TNI Yudo Margono yang terlihat cool dan wibawa, serta ketegasannya mampu melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

“Komisi I mengambil keputusan secara aklamasi menyetujui bahwa Laksamana Yudo Margono ini menjadi Panglima kita setuju. Dan kita akan membawa keputusan Komisi I ke paripurna,” ujarnya.

Lanjut Rudianto, dalam waktu dekat Komisi I akan menggelar paripurna membacakan persetujuan dari semua anggota DPR RI terkait dengan persetujuan Laksamana TNI Yudo Margono menjadi Panglima TNI.

“Akan dibacakan di paripurna tentu saja kita butuh persetujuan dari semua anggota fewan sebanyak 575 orang itu, kemarin kita cuma 50 sekian orang di Komisi I karena memang bidangnya kita. Keputusan ini kita bawa ke paripurna kita harapkan akan di setujui seluruh anggota DPR RI keseluruhan,” bebernya.

Menurutnya, hasil dari DPR itu nantinya akan dibikin surat keputusan oleh Pimpinan DPR RI kemudian di sampaikan kepada Presiden.

“Ini nanti akan kita sampaikan kepada Presiden. Kita berharap segera bisa diproses oleh Presiden dan pada waktunya segera dilakukan pelantikan,” harap Rudi.

Namun, terlepas dari itu semua disampaikan Rudianto, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) tentara menjadi salah satu pekerjaan rumah (PR) bagi Laksamana TNI Yudo Margono, jika ia resmi menjadi Panglima TNI, menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa, nanti.

“Penguatan SDM, kita boleh persenjataan yang canggih, tetapi kalau SDM kita tidak mumpuni, perang itu tidak dilaksanakan dengan baik secara maksimal,” jelasnya.

Namun demikian, jika dengan peralatan yang sederhana saja liki SDM yang kuat dan canggih, pasti akan memenangkan perang jika memang terjadinya perang.

“Kita harapkan bahwa dengan perencanaan dari Pak Yudo ini TNI akan bertambah besar, maju dan bertambah kuat untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tutupnya.(chu)