TUKAKSADAI, LASPELA – Warga Kecamatan Tukak Sadai, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung sempat dihebohkan dengan aksi “spiderman” seorang laki-laki warga Dusun Telek, Desa Pasir Putih, Tukak Sadai pada Senin (28/11/2022) lalu.
Pria 20 tahun yang diketahui bernama Randi itu nekad memanjat tower Base Transceiver Station (BTS) milik perusahaan provider seluler di Dusun Telek.
Aksi tersebut ditenggarai masalah percintaan dengan seorang wanita pujaan hatinya yakni Rusmi (20) warga Desa Pasir Putih, Desa Pasir Putih Kecamatan Tukak Sadai.
Kapolres Basel, AKBP Joko Isnawan melalui Kapolsek Toboali, Iptu Agam Gustafa, membenarkan aksi rencana bunuh diri oleh seorang pemuda dengan cara menaiki tiang tower seluler Telkomsel/XL.
Peristiwa berawal dari personil Unit Intelkam Polsek Toboali mendapatkan informasi adanya aksi rencana bunuh diri oleh seorang pemuda dengan cara naik tiang tower seluler BTS.
“Bhabinkamtibmas dan Bhabinsa Desa Pasir Putih beserta masyakarat setempat membujuk korban agar segera turun dari tiang tower, yang tingginya mencapai ratusan meter guna mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, namun peringatan tersebut tidak di indahkan oleh Randi,” kata Agam, Kamis (1/12/2022).
Bahkan, kata Agam pemuda tersebut berkeras untuk tetap diatas tower BTS, jika permintaannya tidak dikabulkan oleh pihak keluarga.
“Dia meminta agar pacarnya atas nama Rusmi untuk hadir ditempat kejadian, setibanya pacar korban dan melakukan negosiasi, korban berhasil turun pada pukul 17.15 WIB dan langsung diamankan oleh Bhabinkamtibmas dan Bhabinsa Desa Pasir Putih beserta masyarakat, selanjutnya dilakukan mediasi antara keluarga korban dan keluarga pacarnya guna hal tersebut tidak terulang kembali,” terangnya.
Adapun hasil mediasi, lanjut Agam bahwa Rusmi hanya menganggap Randi sebagai teman saja, dikarenakan Rusmi sudah memiliki pacar yang sudah berjalan selama 3 tahun dan merencanakan akan menikah tahun depan.
“Sebelum kejadian ini sudah pernah di sampaikan Rusmi kepada Randi, namun Randi masih bersikeras untuk menjadi pacarnya dan dengan adanya kejadian tersebut pihak keluarga Rusmi sangat merasa malu dikarenakan menimbulkan berita yang tidak jelas kebenarannya,” ungkapnya.
Agam menuturkan, bahwa Randi melakukan hal tersebut karena merasa dipermainkan Rusmi, yang telah memberikan harapan palsu kepada dirinya namun Rusmi sendiri telah memiliki pacar.
“Dengan kejadian tersebut Randi meminta maaf kepada pihak keluarga Rusmi, sebab hal yang telah dilakukannya menyebabkan keluarga Rusmi merasa malu dan ia juga mengaku salah atas tindakannya,” ujarnya.
Dalam mediasi tersebut, kata Agam juga dilakukan kesepakatan diantaranya Randi menerima dengan ikhlas dengan keputusan bahwa dirinya hanya sebatas teman dengan Rusmi dan berjanji untuk tidak mengulangi hal serupa.
“Randi berjanji tidak akan melakukan hal serupa di kemudian hari yang akan berdampak buruk bagi dirinya, keluarga dan masyarakat sekitar,” pungkas Agam. (Pra)