PANGKALPINANG, LASPELA – Aliansi Pemuda dan Masyarakat Untuk Kesejahteraan Bangka Belitung atau AMPUH Babel mendatangi Gedung Kejaksaan Tinggi (Kejati) Babel, Rabu (23/11/2022) siang.
Belasan massa yang membawa poster dengan berbagai tulisan serta pengeras suara itu melakukan aksi damai di halaman gedung Kejati Babel, guna memberikan dukungan serta mempertanyakan proses kasus korupsi tunjangan transportasi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Babel.
Koordinator Aksi AMPUH, Dian, sejak berdirinya Provinsi Babel hingga berusia 22 tahun, upaya untuk menjadi provinsi teladan masih jauh dari harapan. Hal ini terlihat masih adanya kasus dugaan korupsi yang masih menggantung menunggu penyelesaian.
Padahal menurut mereka, penegakkan hukum berkeadilan menjadi poin penting dalam upaya mencapai provinsi teladan.
“Sungguh sangat disayangkan, ditengah upaya menjaga reputasi hukum malah kalah dengan desakan,” kata Dian disela-sela kegiatan.
“Mungkin ada iming-iming atau ancaman dari oknum mafia hukum, tapi hal semacam ini tidak boleh dibiarkan,” ujarnya.
Oleh sebab itu, pihaknya akan terus mengawal setiap proses, karena penegakkan hukum tidak boleh kalah dan harus dijalankan sesuai hukum berkeadilan. Maka dari itu melalui aksi damai ini pihaknya minta kepada penegak hukum terkhusus jaksa yang menangani kasus dugaan korupsi dapat bekerja maksimal, tidak membiarkan hal ini sebab bakal menjadi sejarah kelam dalam penegakkan hukum di Babel yang nantinya menjadi pembicaraan turun temurun.
Dian menambahkan dalam aksi damai ini, AMPUH Babel menuntut pihak Kejati Babel menindaklanjuti tiga point penting dalam penegakkan hukum diantaranya, pertama komitmen Kejati Babe untuk melaksanakan penegakkan hukum berkeadilan tanpa pandang bulu, kedua tidak melakukan pembiaran terhadap kasus-kasus korupsi merupakan kejahatan luar biasa yang merugikan bangsa dan negara, ketiga segera tahan dan bawa ke meja hijau para tersangka dugaan korupsi uang perjalanan pimpinan DPRD Babel yang telah mencoreng harkat dan martabat kemanusiaan. (tim)