PANGKALPINANG, LASPELA – Jumlah ustadz-ustadzah pengajar di Taman Pendidikan Alquran (TPA) di Kota Pangkalpinang jumlahnya mengalami peningkatan setiap tahun. Sementara anggaran insentif yang disiapkan oleh Pemerintah Kota Pangkalpinang masih mengacu pada data yang lama. Akibatnya, sebanyak 166 pengajar tidak kebagian insentif.
Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil menegaskan, insentif yang diberikan ini merupakan insentif per enam bulan sekali yang dikucurkan pemerintah berdasarkan data yang diterima sebelumnya, dengan besaran Rp3 juta atau Rp500.000/bulan, potongan pajak 10 persen.
“Tahun kemarin data yang disampaikan oleh BKPRMI ustadz – ustadzah berjumlah 780 orang. Sekarang jumlahnya bertambah menjadi 966 orang sedangkan kami hanya menyiapkan dana untuk 800 orang jadi tolong ini jangan sampai ada salah paham, dan jangan salah persepsi karena lagi-lagi jumlah ustadz ustadzah kian bertambah,” katanya, disela penyaluran insentif bagi ustadz-ustadzah, Selasa (22/11/2022).
Pria yang kerap disapa Molen itu menyebutkan, untuk tahun depan pun Pemerintah Kota Pangkalpinang telah menganggarkan insentif kepada para sebanyak 800 orang pengajar di 157 TPA, dana ini telah diusulkan dan telah ditetapkan menjadi APBD belum lama ini.
“Untuk tahun depan Insya Allah aman untuk 800 ustadz/ustadzah dan untuk 166 ustadz-ustadzah lainnya yang datanya baru dilaporkan akan kita upayakan di anggaran perubahan,” ujarnya.
Menurut molen insentif yang diberikan pemerintah Kota Pangkalpinang yaitu sebesar Rp500 ribu perbulan ditambah dengan insentif dari pemerintah povinsi sebesar Rp200 ribu perbulan, jumlah ini dirasa sudah cukup layak diberikan kepada ustadz-ustadzah.
“Karena jumlah santri kita sebanyak 13.315 dibagi 966 jumlah ustadz – ustadzah kita, berarti satu ustadz tersebut membimbing 13 sampai dengan 14 anak, dan saya rasa Rp700 perbulan tersebut sudah layak untuk diberikan sebagai intensif mereka, saya harap tidak ada penambahan lagi dengan jumlah ustaz-ustazah ini,” jelasnya. (dnd)
