banner 728x90

Perkebunan Kelapa Sawit dan Tambang Pemicu Tempat Perkembangan Nyamuk di Babel

banner 468x60
FacebookTwitterWhatsAppLine

PANGKALANBARU, LASPELA – Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Ridwan Djamaluddin mengatakan perkebunan kelapa sawit dan pertambangan timah memicu tempat perkembangan nyamuk di daerah ini sehingga menyebabkan penyakit seperti malaria, cikungunya dan lainnya.

Hal ini terungkap dalam kegiatan puncak peringatan Hari Pengendalian Nyamuk (HPN) 2022, di Soll Marina Hotel, Pangkalan Baru, Selasa (15/11/2022).

banner 325x300

“Pertambangan ini membuka lahan dan menimbulkan genangan air, yang dapat menjadi tempat berkembangbiak nyamuk, ini dapat memicu peningkatan berbagai penyakit,” ujarnya.

Untuk itu, Pemprov Babel fokus melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk di area tambang timah dan perkebunan kelapa sawit untuk mewujudkan daerah tujuan wisata yang bebas nyamuk.

Guna menindaklanjuti hal tersebut, pihaknya meminta dari Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI untuk mengirimkan timnya ke Babel. Karena Pemprov Babel akan mengumpulkan perusahaan pertambangan dan kelapa sawit agar mereka tahu mengendalikan nyamuk di lokasi kegiatan mereka.

“Nanti kita cari tahu hubungan korelasi langsung sebab akibatnya, kalau memang ada kita akan kerahkan penyuluhan pada level profesional. Kita akan bekerjasama juga dengan kepala desa agar mengendalikan di lapangan,” tutur Dirjen Minerba Kementerian ESDM RI ini.

Menurutnya, jika kegiatan pertambangan dilakukan secara legal, maka pengendalian nyamuk di lokasi usaha mereka diwajibkan.

“Persoalan kita di Belitung Timur, Bangka Barat, serta Bangka Selatan, banyak kegiatan pertambangan ilegal yang kita gak tahu kita mau marahin sama siapa kalau mereka bikin pertambangan ilegal ini. Tapi intinya mari kita kendalikan sama-sama,” tegasnya.

Ridwan menambahkan, pihaknya mengharapkan masukan dan dukungan dari Kemenkes dalam menjalankan upaya pemberantasan sarang nyamuk di area pertambangan timah dan perkebunan kelapa sawit.

“Kami memohon dukungan dari Kemenkes dan Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif untuk mewujudkan wisata Babel bebas nyamuk, karena pariwisata merupakan program penting dalam mendorong perekonomian masyarakat daerah ini,” tutupnya.(chu)

banner 325x300
banner 728x90
Exit mobile version