TOBOALI, LASPELA – Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Bangka Selatan (Basel), mengungkapkan penyebaran penyakit TBC paling tinggi angkanya di daerah ini yakni di Kecamatan Toboali.
“Di Basel ini kecamatan paling tinggi penderita TBC ada di Toboali yakni sebanyak 74 kasus,” kata Kepala Bidang P2P, Slamet Wahidin, Kamis (10/11/2022).
Menurut Slamet, penyakit TBC ini termasuk kategori penyakit sangat berbahaya dibandingkan penyakit lainnya seperti Covid-19.
“Karena penyakit ini lebih berbahaya dari pada Covid dan angka kematiannya pun cukup tinggi,” sebutnya.
Ia mengungkapkan dari data yang ada, sepanjang tahun 2022 tercatat sudah enam orang yang meninggal dunia dari 159 orang terjangkit TBC.
“Terhitung dari Januari hingga November 2022 sudah enam orang meninggal dunia diakibatkan menderita penyakit TBC,” jelasnya.
Oleh sebab itu, Dinkes Basel berharap masyarakat lebih patuh menjaga lingkungan dan kondisi kesehatan tubuh, sehingga gejala penyakit TBC mudah dideteksi dan segera mendapatkan penanganan yang tepat dari tenaga medis.
“Jadi harapan kami kepada masyarakat yang sudah terdeteksi dan terperiksa untuk patuh berobat, karena pengobatan TB tidak sebentar seperti pengobatan yang lainnya tetapi butuh waktu enam bulan untuk masa penyembuhan dan ditambah masa pemulihan,” terangnya.
Ditambahkannya seperti pada tahapan di dua bulan pertama, penderita TBC harus minum obat setiap hari dan dilanjutkan di tiga bulan seterusnya.
“Seperti tahapannya di dua bulan pertama penderita TBC harus minum obat setiap hari, kemudian di tiga bulan seterusnya sampai enam bulan mungkin tiga kali perminggu untuk proses penyembuhannya,” tandasnya. (Pra)