PANGKALPINANG, LASPELA – Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bangka Belitung terus mendorong digitalisasi sistem pembayaran non tunai, dengan menggunakan Quick Responden Code Indonesia Standard (QRIS). Hal ini, untuk menghindari maraknya peredaran uang palsu atau rupiah palsu di kalangan masyarakat.
“Apalagi saat ini di Indonesia sistem pembayaran tunai mulai bergeser ke arah digital dengan menawarkan banyak kemudahan,” kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Agus Taufik di Pangkalpinang, Senin (24/10/2022).
Menurutnya, peredaran uang palsu merupakan kejahatan yang akan selalu ada dimana pun, baik itu di Indonesia maupun di beberapa negara lainnya, kejahatan uang palsu itu biasanya juga berkaitan dengan kejahatan lain, seperti narkoba, melakukan berbagai modus penipuan dan lainnya.
“Tapi pada prinsipnya apa yang bisa kita lakukan, dari Bank Indonesia (BI) akan terus meningkatkan edukasi kepada lapisan masyarakat termasuk kepada teman-teman media untuk lebih berperan bagaimana melakukan edukasi kepada masyarakat agar lebih waspada dan berhati-hati dalam melakukan transaksi dan menggunakan uang tunai,” jelasnya.
Untuk itu dengan adanya digitalisasi sistem pembayaran non tunai, disampaikan Agus dengan menggunakan Quick Responden Code Indonesia Standard (QRIS) berlahan-lahan terus dikembangkan.
“Dengan adanya QRIS, kita berharap transaksi tunai berlahan-lahan beralih ke transaksi digital,” harapnya.
Selain itu, dari sesi edukasi Bank Indonesia Bangka Belitung, juga terus mengedukasi masyarakat melalui cinta bangga paham rupiah. Apalagi belum lama ini Bank Indonesia juga sudah menerbitkan uang pecahan rupiah kertas Emisi Tahun 2022. Dimana uang rupiah pecahan kertas yang telah dikeluarkan Bank Indonesia belum lama ini, lebih indah, transparan, lebih aman, termasuk fitur keamanannya.
“Program cinta bangga paham rupiah ini, tidak hanya perbankan edukasi kepada masyarakat saja, namun juga dilakukan ke siswa-siswi di sekolah juga sudah kami lakukan, bagaimana mengenditifikasi uang rupiah asli,” tutupnya.(chu)