MUNTOK, LASPELA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangka Barat (Babar) mengatakan sudah menerima rilis dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia untuk menghentikan sementara lima merek obat di pasaran.
“Ini baru semalam saya dapatkan 20 Oktober kemarin, rilis dari BPOM menyatakan ada lima produk yang melebihi ambang batas,” ungkap Penanggung Jawab Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangka Barat (Babar), Muhammad Ilyas saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (21/10/22).
Muhammad Ilyas yang juga merupakan Ketua Ikatan Apotek Indonesia Cabang Bangka Barat mengungkapkan 5 merek tersebut mengandung Deitilen Glikol (DEG) dan Etilen Glikol (EG) yang melebihi ambang batas aman.
Lima merek tersebut diantaranya Termorex Sirup, Flurin DMP Sirup, Unibebi Cough Sirup, Unibebi Deman Sirup, Unibebi Demam Drops.
“Namun meskipun obat tersebut melebihi batas aman, tapi belum dipastikan penyebab gagal ginjal dikarenakan obat tersebut,” jelasnya.
Muhammad Ilyas mengatakan banyak faktor yang bisa menyebabkan gagal ginjal akut, seperti terinfeksi virus, infeksi bakteri dan juga bisa disebabkan dari multi sistem kondisi anak itu sendiri.
“Tapi dengan ditemukan ini bukan berarti ini juga yang menyebabkan pastinya penyakit gagal ginjal akut itu, masih diselidiki lagi. Jadi bukan penyebab pasti kejadian di Indonesia adalah dari cemaran dari EG tersebut,” katanya.
Kemudian di Babar sendiri, diakui Muhammad Ilyas hingga saat ini pihaknya masih menginformasikan mengunakan grup perpesan untuk menghentikan sementara penjual obat yang telah dilarang BPOM itu.
“Dinkes menginformasikan untuk sementara tidak menjual dulu atau ditarik, karena nanti ada perintahnya dari BPOM untuk menarik dari peredaran obat itu,” terangnya.
“Kami untuk sementara ini masih komunikasi via WhatsApp, nanti mungkin akan ada surat edaran setelah dilakukan rapat internal,” tandasnya. (Oka)
