banner 728x90

Bank Indonesia Gelar Capacity Building Bersama Awak Media

banner 468x60
FacebookTwitterWhatsAppLine

JAKARTA, LASPELA – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepulauan Bangka Belitung (Babel) kembali menggelar forum komunikasi media atau capacity building bersama wartawan ekonomi Bangka Belitung (Babel) di Jakarta, Jumat (21/10/2022).

Kegiatan tersebut mengusung tema “Transformasi Industri Media dalam Menyongsong Era Digital Ekonomi,” dengan menghadirkan narasumber Kepala Divisi Relasi Media dan Opinion Maker
Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Syachman Perdymer, Wakil Redaktur Pelaksana Koran Sindo, Hatim Varaby dan dihadiri juga 20 media lokal cetak, elektronik, online maupun radio.

banner 325x300

Pelaksana tugas (Plt) Perwakilan BI Babel, Agus Taufik  mengatakan tujuan kegiatan ini dalam rangka meningkatkan sinergi, koordinasi dan kompetensi wartawan media yang ada di Babel khususnya untuk mendukung komunikasi kebijakan Bank Indonesia.

“Melalui kegiatan ini kita memberikan pembekalan dan pelatihan kepada rekan-rekan wartawan yang ada di Provinsi Babel,” kata Agus dihadapan awak media saat membuka kegiatan melalui meeting zoom.

Selain itu, tujuan dari forum komunikasi dengan media atau capacity building ini guna membentuk ekspektasi masyarakat.

“Untuk itu melalui forum ini diharapkan peran dari media, karena media merupakan salah satu mitra strategis Bank Indonesia,” ujarnya.

Menurutnya, dalam mensukseskan suatu kebijakan tidak terlepas dari ekspektasi masyarakat, sehingga diharapkan peran dari media dalam mentransmisikan kebijakan tersebut kepada masyarakat.

Apalagi saat ini, dikatakan Agus peran media sangat penting dalam hal pemberitaan terkait program pengendalian inflasi daerah oleh Bank Indonesia yang bekerjasama dengan pemerintah daerah, PPID, dan termasuk program gerakan nasional pengendalian inflasi pangan di Babel.

“Kami (Bank Indonesia) mengucapkan terima kasih kepada media yang selalu terus memberikan pemberitaan terkait pengendalian inflasi pangan ini kepada masyarakat dengan baik,” ucapnya.

Sesuai dengan tema pada forum ini, Bank Indonesia selalu menjaga nilai stabilitas rupiah yang salah satunya tingkat dari inflasi yang stabil. Untuk itu setiap bulan BI bersama pemrov babel menetapkan suku bunga kebijakan stabilitas yang terkendali.

“Berbagai upaya terus dilakukan BI dalam mencapai disabilitas nilai rupiah, seperti suku bunga, bagaimana mengoptimalkan intermediasi kredit, nilai tukar, serta salah satunya melalui jalur ekspetasi,” terangnya.

Lanjut Agus, Bank Indonesia sangat berperan penting dalam melangsungkan efektivitas kebijakan, dengan tujuan agar tidak meningkatnya ketidakpastian global. Komunikasi kebijakan Bank Sental juga berperan penting dalam penguatan transparansi dan akuntabilitas BI melalui perluasan informasi masyarakat terkait prudensial, kebijakan sistem pembayaran, bagaimana membantu menggerakkan ekspetasi publik dan pelaku pasar, serta mengurangi ketidakpastian di masyarakat.

“Komunikasi BI dilakukan dengan melibatkan peran serta dari media dalam mengedukasi kepada masyarakat terkait,” pungkasnya.

Sementara, Kepala Divisi Relasi Media dan Opinion Maker Departemen Komunikasi Bank Indonesia Syachman Perdymer menambahkan saat ini ada beberapa tantangan komunikasi BI di era digital diantaranya ketidakpastian ekonomi global dan domestik, leteracy gap stakholder, isu kelembagaan BI dan tuntutan transparansi/responsibility BI dan perkembangan teknologi digital.

“Untuk itu diharapkan peran media yang mana dapat membentuk persepsi dan ekpetasi publik. Karena apa yang ditampilkan media dapat membentuk persepsi para pembaca. Sehingga kita dapat menghadapi tantangan ini,” tutupnya.(chu)

banner 325x300
banner 728x90
Exit mobile version