PANGKALPINANG, LASPELA – Satuan Brigade Mobile (Brimob) Kepolisian Daerah (Polda) Bangka Belitung (Babel), pada 19 dan 20 Oktober 2022 mendatang bakal melaksanakan latihan bersama dengan sejumlah instansi seperti Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Babel, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Babel serta instansi lainnya.
Selain itu, pada hari itu juga akan dilaksanakan launching Hotline SAR Brimob berupa nomor khusus yang bisa digunakan masyarakat untuk menyampaikan laporan pengaduan bencana.
“Pelatihan ini tidak direncanakan Brimob saja, tapi juga dengan Basarnas, BPBD dan lainnya dengan lokasi latihan akan didesain untuk bencana non alam,” kata Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Babel, Kombes Pol Drs Nazluddin Zulkifli kepada awak media ketika coffee morning di Pangkalpinang, Kamis (13/10/2022).
“Tanggal 19 Oktober 2022 mulai dilaksanakan latihan, kemudian tanggal 20 Oktober 2022 itu dilaksanakan apel kesiapsiagaan kebencanaan berikut dengan simulasi kebencanaan yang diutamakan SAR darat,” ujarnya.
Lanjutnya SAR ini bukan pembentukan baru, tapi sudah lama sebab SAR salah satu yang memang ada di Brimob selain penanganan hal lainnya.
“Operasi kemanusiaan ini kan ada batas waktunya, sehingga memerlukan dukungan dari Shabara Polda Babel terkhusus anjing pelacak guna pencarian,” jelas Dansat Brimob.
“Kami menilai selama ini semua selalu bergerak sendiri-sendiri, dengan adanya latihan gabungan ini kedepannya ada koordinasi sehingga bisa saling mendukung di lapangan,” paparnya.
Dansat Brimob menegaskan dari Sat Brimob disiapkan sebanyak dua tim SAR yang terdiri dari 15 orang personel setiap satu timnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Babel, Kombes Pol Maladi, menambahkan memang bencana alam di Babel ini tidak terlalu seperti di daerah lain, kebanyakan angin puting beliung dan banjir.
Namun, Babel ini merupakan wilayah perairan yang patut diwaspadai atau diantisipasi seperti kecelakaan laut dan lainnya.
“Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi bencana alam di Babel, sebab dalam kurun waktu satu bulan terakhir sejumlah wilayah di Indonesia mengalami bencana alam,” jelas Kabid Humas.
“Masyarakat yang terkena bencana bisa menginformasikan ke kepolisian, supaya bisa ditindaklanjuti,” terangnya.
“Dengan adanya pelatihan ini, maka petugas yang bakal melaksanakan SAR ini sudah mengetahui tugas pokoknya,” pungkasnya. (dhp)