PANGKALPINANG, LASPELA – Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) didorong dan dituntut untuk melek digital, khususnya digital marketing untuk menembus pasar internasional.
Kepala Balai Diklat Industri Denpasar, Bali,
Ali Khoimaini menegaskan, bahwa di Bali selain sebagai tempat wisata dunia, sektor UMKM juga mulai menembua pasar internasional.
“UMKM di Babel harus lebih semangat dan bangkitkan optimis dalam mencapai pasar Internasional. Salah satunya dengan cara Digital Marketing,” kata Ali, disela pendidikan dan pelatihan (diklat) bagi Industri Kecil Menenfah (IKM) di Pangkalpinang, Rabu (12/10/2022).
Ia meyakini, dengan cara ini bukan hanya pasar nasional tapi pasar internasional juga dapat melihat produk UMKM lokal.
“Salah satu cara mensupport UMKM Babel agar dilirik ialah dengan menciptakan sebuah platform digital marketing yang dapat dimanfaatkan UMKM untuk pemasarannya,” sebutnya.
Kondisi di Babel dan di Bali dikatakannya memang berbeda, tapi pemerintah harus terus mensupport dan memotivasi UMKM agar tidak pantang menyerah.
“Konsep produk memang berbeda, Bali setiap hari mereka melihat wisatawan asing jadi daya tariknya ada itulah yang membuat produk UMKM Bali go internasional, di Babel karena wisatawan luarnya sedikit jadi para UMKM harus berpacu lagi memikirkan bagaimana caranya,” bebernya.
Harus ada istilah promosi dengan cara bekerja sama dengan pemerintah seperti Dinas Perdagangan dan lainnya.
“Mereka bisa mengikuti pameran di Jakarta dan pameran di daerah lainnya, kemungkinan saja ada wisatawan asing yang melihat,” ujar Ali.
Tahun depan, pihaknya bersama dengan Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Daerah (DPR) Republik Indonesia (RI) Bambang Patijaya (BPJ) akan menggelar pelatihan Digital Marketing agar para UMKM dapat mengolah target pasarnya melalui digital marketing.
“Semoga upaya ini bisa mendorobg pelaku UMKM IKM di Babel untuk lebih melek digital, lebih semangat dan mampu menembus pasar internasional,” harapnya.
(dnd)